Menuju konten utama

Hasil Rapid Test ke-2 di Pelatnas PBSI: Atlet & Staf Negatif Corona

PBSI tetap menempatkan para atletnya di pelatnas yang dkondisikan sebagai karantina tertutup selama pandemik corona.

Hasil Rapid Test ke-2 di Pelatnas PBSI: Atlet & Staf Negatif Corona
Sejumlah pebulutangkis mengikuti sesi latihan jelang Asian Games 2018 di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2017). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) kembali melakukan rapid test COVID-19 terhadap seluruh penghuni pelatnas bulu tangkis di Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu (22/4/2020). Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa semua warga pelatnas masih tetap terbebas dari wabah virus Corona.

Kabar mengenai hasil rapid test COVID-19 tersebut diumumkan oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, pada Kamis (23/4/2020). Sebelum ini pelatnas Cipayung juga pernah menjalani rapid test pada akhir bulan Maret lalu, dengan hasil semua negatif virus Corona.

"Sebagai bagian dari pemantauan kesehatan atlet selama karantina tertutup di pelatnas, kami melakukan rapid test kedua dan alhamdulillah hasilnya semua negatif," ujar Budiharto, dikutip dari laman PBSI.

Seluruh kejuaraan bulu tangkis internasional telah dihentikan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) sejak pertengahan Maret akibat pandemi Corona. Saat ini pelatnas juga tak bisa berjalan normal lantaran kondisi yang tidak memungkinkan.

Meski demikian PP PBSI memutuskan tetap menempatkan para atletnya di lingkungan pelatnas, yang mereka kondisikan sebagai karantina tertutup selama masa pandemi. Langkah ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan serta keselamatan para atlet. Dengan demikian faktor kesehatan, asupan nutrisi, serta tingkat kebugaran tiap pemain akan lebih mudah untuk dimonitor.

"Atlet tetap ada di pelatnas, memang pada dasarnya mereka diamankan di pelatnas. Di pelatnas mereka bisa lebih terjaga kesehatannya supaya tidak terpapar COVID-19. Dari mereka sendiri memang merasa lebih aman jika berada di pelatnas saja," terang Budiharto.

Selama melakoni karantina tertutup, atlet pelatnas hanya diwajibkan mengikuti latihan kebugaran ringan untuk mempertahankan kondisi tubuh, serta menjaga mereka agar tidak kehilangan sentuhan permainan.

"Latihannya memang untuk jaga kebugaran, sesuai dengan kondisi si atlet," lanjut Budiharto.

Kegiatan pelatnas Cipayung direncanakan baru berjalan normal selepas hari Lebaran, atau pada awal bulan Juni mendatang.

"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk jaga performa, stroke akurasi saja. Porsi latihannya sekitar 40-50 persen saja, yang terpenting saat ini menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dengan kondisi atlet," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti beberapa waktu lalu.

"Program latihan normal akan berjalan setelah lebaran, semoga situasinya juga sudah normal kembali," imbuh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis