tirto.id - Pasangan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto berhasil melaju ke babak dua Indonesia Open 2018 usai menyingkirkan unggulan enam turnamen asal Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Berlaga di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (4/7/2018) sore, wakil Indonesia harus melakoni tiga set untuk memastikan tiket ke 16 besar.
Berdasarkan pantauan laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Fajar dan Rian sempat unggul di gim pertama sebelum dibalas pada set berikutnya. Di gim penentuan, pasangan peringkat ke-12 dunia ini mampu mengunci kemenangan dalam 60 menit (21-18, 14-21, 21-18).
Kemenangan ini sekaligus membuat catatan rekor pertemuan keduanya menjadi imbang 2-2. Sebelumnya, Fajar/Rian menang di Malaysia Master 2018 namun takluk di panggung Badminton Asia Championship 2017 dan Singapore Open 2017.
Hasil ini juga menambah deretan wakil Indonesia yang sukses melaju ke babak dua Indonesia Open 2018. Dalam laga babak satu yang berlangsung pada Selasa (3/7), Berry Angriawan/Hardianto mengamankan satu tiket usai menghentikan perlawanan Han Chengkai/Zhou Haodong asal Cina (20-22, 21-18, 21-18).
Sementara pada laga babak satu yang digelar hari ini, selain Fajar/Rian, Ricky Karandasuwardi/Angga Pratama dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga sudah memastikan lolos ke 16 besar.
Berbicara dalam sesi konferensi pers, Kevin menjelaskan bahwa faktor non teknis, yakni kondisi lapangan yang cukup berangin sempat mempengaruhi permainan. Di set kedua, beberapa kali servis Marcus/Kevin tak sempurna karena kendala angin.
"Di gim pertama kami sempat ketinggalan start, mereka sudah in duluan. Tetapi kami bisa membalikkan keadaan setelah interval gim," katanya di Jakarta, Rabu (4/7) seperti dikutip dari laman PBSI.
Di babak dua nanti, Fajar dan Rian akan ditunggu pemenang laga Chung Eui Seok (Korea Selatan) vs Jelle Mass/Robin Tabeling (Belanda). Sementara satu wakil Indonesia lainnya yakni Fengky Wijaya Putra/Rian Agung Saputro masih belum bertanding yang dijadwalkan pada pukul 18.45 WIB.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan bahwa dirinya tak muluk-muluk soal target di Indonesia Open 2018. Berkaca pada rangking, Indonesia hanya mematok satu gelar.
"Saya bicara realistis, tidak bicara janji-janji muluk. Karena janji adalah janji. Yang realistis memang satu, yang rangking satu dunia kan cuma satu, ganda putra. Ada kans juga di ganda campuran," katanya kepada laman PBSI.
Editor: Ibnu Azis