tirto.id - Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung tersingkir di babak 16 besar Indonesia Masters 2019, Kamis (24/1/2019). Berlaga di court-1 Istora Senayan, Jakarta. Pebulu tangkis putri ranking 14 dunia tersebut tumbang oleh unggulan ke-2, Pusarla V. Sindhu dua set langsung 21-23, 21-7 dalam waktu 37 menit.
Raihan lima poin beruntun pada awal pertarungan, membawa Sindhu unggul 2-7. Namun yang menarik, Gregoria langsung membalas lewat torehan yang sama persis. Kedudukan pun berimbang kembali 7-7. Memasuki jeda interval, Gregoria tertinggal tipis 10-11 dari wakil India.
Selepas jeda, Sindhu yang pernah meraih medali perak Olimpiade 2016 pun unjuk gigi dengan terus memimpin perolehan angka. Akan tetapi ketika memasuki poin kritis, Gregoria mampu mengejar ketinggalan. Bahkan pebulu tangkis putri tuan rumah berusia 19 tahun tersebut berhasil memaksa terjadinya setting point.
Sayang pada masa krusial ini, Gregoria tak mampu tampil tenang. Set pembuka pun menjadi milik wakil India dengan skor 21-23.
Sejak awal mulainya gim kedua, pola permainan Gregoria tampak kurang berkembang. Pusarla V Sindhu yang kini bercokol di peringkat 3 dunia itu pun terus memimpin perolehan poin dengan margin cukup besar. Masuk jeda interval, Gregoria tertinggal jauh 3-11.
Usai interval keadaan tak banyak berubah pada kubu tuan rumah. Tercatat tunggal putri India yang bulan lalu sukses merengkuh gelar BWF World Tour Finals itu mampu mendulang beberapa kali raihan poin beruntun. Raihan tiga angka sekaligus dari Sindhu, akhirnya menandai selesainya pertarungan ini dengan skor telak 7-21.
Sebagai perbandingan, pada Indonesia Masters edisi tahun lalu, Gregoria tercatat langsung tersingkir di babak pertama (32 besar). Saat itu ia takluk rubber game 14-21, 21-19, 12-21 dari wakil Malaysia, Goh Jin Wei.
Sementara itu, Indonesia masih memiliki dua wakil lainnya untuk sektor tunggal putri di babak 16 besar, yakni: Ruselli Hartawan dan Fitriani. Namun hingga berita ini selesai ditulis, mereka berdua belum menyelesaikan pertarungannya masing-masing.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Oryza Aditama