tirto.id - Hari Lupus Sedunia 2022 jatuh pada tanggal 10 Mei. Lupus atau penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem imunitas seseorang berkurang sehingga ia akan sulit membedakan substansi asing (non-self) dengan sel dan jaringan tubuh sendiri (self).
Jika terjadi, maka kondisi tersebut pun akan membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat. Penyakit lupus terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya Lupus Eritematosus Sistemik (LES).
Dikutip dari lamanRSUD Sidoarjo, LES memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain, sehingga sulit untuk dideteksi. Tingkat keparahannya pun beragam mulai dari ringan hingga yang mengancam jiwa.
Gejala LES dapat timbul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan. Pasien LES dapat mengalami gejala yang bertahan lama atau bersifat sementara sebelum akhirnya kambuh lagi.
Gejala Lupus
Gejala lupus pada setiap orang bisa berbeda-beda. Gejala penyakit ini dapat datang tiba-tiba, berkembang perlahan dengan intensitas ringan atau berat, dan mungkin dengan durasi yang sementara atau permanen.
Meski begitu, sebagian besar pasien dengan penyakit lupus memiliki gejala ringan yang ditandai dengan episode yang disebut flare. Flare terjadi ketika gejala lupus semakin memburuk untuk sementara waktu, kemudian membaik atau bahkan hilang sama sekali dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Mayo Clinic, ada 10gejala penyakit lupus. Apa saja?
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri sendi, kaku dan bengkak
- Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain di tubuh
- Lesi kulit yang muncul atau memburuk dengan paparan sinar matahari
- Jari tangan dan kaki yang menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau selama periode stres
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Mata kering
- Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan
Penyebab Lupus
Sebagai penyakit autoimun, lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang jaringan sehat di dalam tubuh. Kemungkinan lupus disebabkan oleh kombinasi genetika dan lingkungan.
Kendati begitu, penyebab penyakit lupus belum diketahui. Beberapa pemicu potensial meliputi:
- Sinar matahari, paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan;
- Infeksi, seseorang memiliki infeksi dan dapat memicu lupus;
- Obat-obatan, lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti kejang, dan antibiotik. Orang yang memiliki lupus yang diinduksi obat biasanya menjadi lebih baik ketika mereka berhenti minum obat. Jarang, gejala dapat bertahan bahkan setelah obat dihentikan.
- Lupus lebih sering terjadi pada wanita;
- Usia, meskipun lupus mempengaruhi orang-orang dari segala usia, penyakit ini paling sering didiagnosis antara usia 15 dan 45 tahun;
- Suku, penyakit lupus lebih sering terjadi pada orang Afrika-Amerika, Hispanik, dan Asia-Amerika.
- Ginjal, lupus dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius dan gagal ginjal adalah salah satu penyebab utama kematian pada penderita lupus;
- Otak dan sistem saraf pusat, jika otak terkena lupus, maka Anda mungkin akan mengalami gejala sakit kepala, pusing, perubahan perilaku, masalah penglihatan, dan bahkan stroke atau kejang. Banyak orang dengan lupus mengalami masalah ingatan dan beberapa mengalami kesulitan mengekspresikan pikiran mereka;
- Darah dan pembuluh darah, lupus dapat menyebabkan masalah darah, termasuk penurunan jumlah sel darah merah yang sehat (anemia), peningkatan risiko pendarahan, atau pembekuan darah;
- Penyakit paru-paru, jika menderita lupus maka risiko untuk mengembangkan peradangan pada lapisan rongga dada pun semakin tinggi. Selain itu, pendarahan ke paru-paru dan pneumonia juga mungkin terjadi;
- Sakit jantung, lupus dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung, arteri, atau membran jantung. Risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung juga dapat meningkat pesat.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra