tirto.id - Tanggal 24 Agustus diperingati sebagai Hari Anak Jakarta Membaca atau Hanjaba. Hari Anak Jakarta Membaca adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan literasi dan menumbuhkan minat, kegemaran, kebiasaan, dan budaya baca masyarakat DKI Jakarta.
Membaca buku tak sekadar bisa menambah wawasan ataupun mengisi waktu luang, tetapi membaca buku ternyata memiliki banyak manfaat lain. Membaca buku ternyata bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental Anda, dan manfaat tersebut dapat bertahan seumur hidup.
Sementara itu, laman Cleveland Clinic merekomendasikan agar orang tua membaca bersama anak-anak mereka sejak masa bayi dan berlanjut hingga tahun-tahun sekolah dasar.
Membaca bersama anak-anak Anda membangun asosiasi yang hangat dan bahagia dengan buku, meningkatkan kemungkinan anak-anak akan menganggap membaca itu menyenangkan di masa depan.
Membaca di rumah meningkatkan kinerja sekolah di kemudian hari. Ini juga meningkatkan kosakata, meningkatkan kepercayaan diri, membangun keterampilan komunikasi yang baik, dan memperkuat mesin prediksi yaitu otak manusia.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Perpustakaan Nasional Indonesia, tujuan penyelenggaraan Hanjaba yakni untuk memasyarakatkan perpustakaan, meningkatkan pemahaman pentingnya membaca dalam menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan menemukan hal-hal yang dapat mengubah kehidupan dan menumbuhkembangkan minat, kegemaran, kebiasaan, dan budaya baca bagi warga DKI Jakarta.
Dari 61 negara, Indonesia menempati urutan ke-60 terkait dengan minat baca.
Riset yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan, Indonesia menduduki peringkat 60 dengan skor 396 dari total 65 peserta negara untuk kategori membaca.Hasil ukur membaca dalam riset PISA ini mencakup memahami, menggunakan, dan merefleksikan dalam bentuk tulisan. Skor rata-rata internasional yang ditetapkan oleh PISA sendiri adalah sebesar 500.
Di negara Asia Tenggara, kemampuan terbaik literasi membaca pada penelitian PISA tahun 2012 dipegang oleh Singapura yang menduduki peringkat ke 3 dengan perolehan skor 542. Adapun negara tetangga Malaysia ada di atas Indonesia dengan peringkat 59 dengan skor 398.
Manfaat Baca Buku
Berikut berbagai macam manfaat membaca buku untuk kesehatan.
Meningkatkan kemampuan untuk berempati
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang membaca fiksi sastra - cerita yang mengeksplorasi kehidupan batin karakter - menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi untuk memahami perasaan dan keyakinan orang lain.
Peneliti menyebut kemampuan ini sebagai "theory of mind" atau "teori pikiran", yaitu seperangkat keterampilan yang penting untuk membangun, mengarahkan, dan memelihara hubungan sosial.
Meskipun satu sesi membaca fiksi sastra tidak mungkin memicu perasaan empati ini secara instan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pembaca fiksi jangka panjang cenderung memiliki teori pikiran yang berkembang lebih baik.
Mengurangi stres
Dilansir laman Healthline, pada 2009 sekelompok peneliti mengukur efek yoga, humor, dan membaca terhadap tingkat stres siswa yang menuntut program ilmu kesehatan di Amerika Serikat.
Studi tersebut menemukan bahwa 30 menit membaca menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan psikologis yang efektifnya sama dengan yoga dan humor.
Para penulis menyimpulkan, “Karena batasan waktu adalah salah satu alasan yang paling sering dikutip untuk tingkat stres yang tinggi yang dilaporkan oleh mahasiswa ilmu kesehatan, 30 menit dari salah satu teknik ini dapat dengan mudah digabungkan ke dalam jadwal mereka tanpa mengalihkan banyak waktu dari studi mereka.”
Membantu tidur lebih nyenyak
Dokter di Mayo Clinic menyarankan membaca sebagai bagian dari rutinitas sebelum tidur yang teratur.
Guna mendapatkan hasil terbaik, Anda mungkin bisa memilih membaca buku cetak daripada membaca di layar, karena cahaya yang dipancarkan oleh perangkat Anda dapat membuat Anda tetap terjaga dan menyebabkan hasil kesehatan yang tidak diinginkan lainnya.
Dokter juga menganjurkan agar Anda membaca di tempat lain selain kamar tidur Anda jika Anda sulit tidur.
Membantu meringankan gejala depresi
Filsuf Inggris Sir Roger Scruton pernah menulis, “Consolation from imaginary things is not an imaginary consolation” atau "Penghiburan dari hal-hal imajiner bukanlah penghiburan imajiner."
Orang dengan depresi sering merasa terisolasi dan terasing dari orang lain, dan itu adalah perasaan yang terkadang bisa dikurangi oleh buku.
Membaca fiksi memungkinkan Anda untuk sementara waktu melarikan diri dari dunia Anda sendiri dan terhanyut dalam pengalaman khayalan para karakter.
Itulah mengapa United Kingdom’s National Health Service mulai menjalankan program Reading Well, yaitu sebuah program yang merekomendasikan buku yang telah dikurasi oleh ahli medis khusus untuk kondisi tertentu.
Memperkuat otak
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di ncbi menunjukkan bahwa membaca benar-benar bisa mengubah pikiran Anda.
Dengan menggunakan pemindaian MRI, para peneliti telah mengonfirmasi bahwa membaca melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks di otak. Saat kemampuan membaca Anda matang, jaringan tersebut juga menjadi lebih kuat dan lebih canggih.
Editor: Iswara N Raditya