tirto.id - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menggalakan operasi pasar daging sapi dan kerbau impor di DKI Jakarta untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas ini menjelang perayaan Natal 2017. Operasi pasar ini digelar di 13 titik kawasan Jakarta yang dekat dengan permukiman warga.
Kepala Perum Bulog Divre DKI Jakarta Mansur mengatakan lokasi operasi pasar daging kerbau dan sapi berdampingan dengan pelaksanaan operasi pasar komoditas beras, gula, dan minyak goreng. Titik operasional utamanya menyasar wilayah permukiman, tapi tidak menutup kemungkinan akan mendekati wilayah pasar.
“Kami yang arahkan sesuai arahan pemerintah untuk ke pemukiman dan mungkin barangkali ke pasar-pasar tradisional. Untuk ke pasar tradisional nanti kita komunikasikannya dahulu, makanya ada pengawalan dari Polda sebagai Satgas (Satuan Tugas) pangan,” ujar Mansur di Kantor Bulog Divre DKI Jakarta pada Rabu (20/12/2017).
Operasi pasar ini menjual daging sapi Rp80 ribu per kilogram. Untuk daging kerbau impor beku dijual Rp75 ribu per Kg.
Direktur Komersial Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan operasi pasar tidak bermaksud mengurangi pendapatan para pedagang pasar tradisional yang sedang menikmati kenaikan pendapatan saat permintaan menanjak.
"Kami tidak menganggu mereka. Kami hanya menambah pasokan supaya ada pilihan buat masyarakat,” ujar Tri. “Peternak lokal masih jalan juga kan. Temen- temen di pasar masih lihat daging fresh dari peternak lokal masih ada. Saya kira pemerintah tidak akan mematikan mekanisme seperti itu. Kita tetap mengimbangi pasar saja, kita hanya pilihan saja.”
Salah satu pedagang daging Pasar Senen Jakarta, Mohammad Zen (69) mencatat saat ini dia menjual daging sapi dengan harga Rp110-120 ribu per kilogram. Menjelang Natal, sekitar H-2, ia memperkirakan harga daging sapi akan meningkat hingga Rp125 ribu per Kg.
Dia memang berharap operasi pasar tidak dilaksanakan di dekat wilayah pasar Senen agar tidak memicu pengalihan konsumen daging.
Ada dua jenis daging yang dijual Zen, yaitu daging sapi lokal dan kerbau impor. “Jelas lebih lakuan daging sapi lokal, bisa 2 ekor atau 3 kwintal (300 kilogram) per hari jualnya. Kalau daging kerbau hanya selingan saja 30 kilogram per hari,” kata dia.
Sementara, Asep (51), pedagang lain di Pasar Senen memperkirakan kenaikan harga dapat mencapai hingga Rp130 ribu per Kg menjelang perayaan Natal 2017. Menurut dia, saat ini, tidak ada kelangkaaan pasokan daging sapi.
“Harga daging tinggi, tapi tidak sulit untuk mendapatkan barangnya. Stabil saja,” ungkap Asep.
Dia tidak khawatir dengan adanya operasi pasar karena meyakini angka permintaan terus meroket menjelang perayaan natal.
“Permintaan untuk daging sapi lokal enggak ada penurunan, seperti saat Lebaran, banyak yang beli,” ujar dia.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom