tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 0,55 persen dibanding bulan sebelumnya, menjadi 103,46.
Di samping itu, penurunan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sektor tanaman pangan, yakni sebesar 0,21 persen dibandingkan April 2019.
NTP dan NTUP merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan petani dari sisi daya beli (purchasing power). Bedanya, NTP memperhitungkan pula pengeluaran petani untuk konsumsi selain untuk kegiatan produksi. Artinya, NTP menunjukkan tingkat daya beli petani.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan tersebut berkolerasi dengan rendahnya harga beras di pasar selama bulan Ramadhan atau Mei 2019.
Berdasarkan data BPS, harga beras bahkan menyumbang deflasi sebesar 0,02 persen pada bulan Mei lalu. Hal ini juga tak lepas dari faktor musiman setelah panen raya yang menyebabkan stok beras melimpah.
"Harga padi turun karena harga gabah masih rendah jadi di satu sisi kita harus pikirkan panen raya harganya tidak jatuh untuk seimbang menguntungkan dua pihak," kata Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (10/6/219).
Menurut data BPS, pada Mei 2019, harga beras jenis premium mencapai Rp9.462 per kg atau turun 0,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara harga beras jenis medium pada bulan itu senilai Rp9.143 per kg atau turun 0,02 persen.
Sedangkan harga beras jenis rendah pada Mei 2019 justru naik 0,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp8.953 per kg.
"Selama periode Mei 2018 sampai Mei 2019, rata-rata harga beras tertinggi di penggilingan untuk semua kualitas, yaitu premium, medium, rendah masing-masing Rp10.111 per kg, Rp9.903 per kg, Rp9.536 per kg," ujar Suhariyanto.
Kendati NTP dan NTUP sektor tanaman pangan turun, Suhariyanto menyatakan daya beli petani secara umum masih menunjukkan peningkatan.
Sebab, BPS mencatat NTP secara nasional naik 0,38 persen pada Mei 2019 menjadi 102,61. Adapun NTUP secara nasional naik 0,73 persen menjadi 111,94 di periode yang sama.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom