Menuju konten utama

Hantavirus di Cina Sebabkan Satu Orang Meninggal, Apakah Menular?

Apa itu hantavirus yang menyebabkan kematian satu orang di Cina?

Hantavirus di Cina Sebabkan Satu Orang Meninggal, Apakah Menular?
Tikus tertangkap. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Satu orang di Cina dilaporkan meninggal karena infeksi hantavirus yang dibawa hewan pengerat seperti tikus. Laporan ini memicu ketakutan di tengah pandemi coronavirus COVID-19.

The Global Times, sebuah media publikasi Cina, mengunggah twit tentang kematian akibat hantavirus tersebut dalam bahasa Inggris pada Senin (23/3/2020) malam, meskipun berita lengkapnya belum dimuat di situs web resmi mereka.

"Seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal ketika dia sedang dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja di bus sewaan pada hari Senin. Dia dites positif #hantavirus. 32 orang lainnya di dalam bus diuji,” tulis The Global Times.

Hantavirus adalah jenis virus yang sangat langka yang menginfeksi manusia melalui debu yang terkontaminasi oleh air liur, urine, atau kotoran hewan pengerat, menurut Kementerian Kesehatan Ontario dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Virus ini menyebabkan penyakit yang menyerang jantung dan membunuh sekitar 36-40 persen pasien, tetapi penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang (sifat utama yang diperlukan virus untuk menjadi pandemi).

Gejala hantavirus meliputi demam, nyeri otot, sakit kepala, batuk, mual dan muntah. Beberapa pasien dapat mengembangkan gejala yang parah atau mengancam jiwa, dan bisa memakan waktu enam minggu sejak pemaparan hingga munculnya gejala.

Penyakit ini telah dilaporkan di Amerika Utara sejak 1993, tetapi Kanada hanya melihat sekitar tiga kasus dalam setahun dan AS telah mencatat sekitar 35 kasus setiap tahun, menurut Kementerian Kesehatan Ontario. Jenis penyakit lain telah diidentifikasi di Eropa dan Asia sejak 1950-an.

"Risiko terinfeksi hantavirus di Kanada atau di bagian lain dunia rendah," kata juru bicara Badan Kesehatan Masyarakat Kanada kepada Global News dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara itu menunjukkan bahwa hampir semua bentuk virus itu tidak menyebar melalui kontak dari orang ke orang.

“Ini tidak menular dari orang ke orang seperti COVID-19,” tambah Dr. Gerard Evans, spesialis penyakit menular di Queen's University.

CDC juga dengan cepat menepis kekhawatiran akan potensi pandemi hantavirus pada Selasa (24/3/2020), atau sehari setelah berita soal virus menyebar.

"Hantavirus bukan hal baru, juga tidak menyebar [orang ke orang]," twit CDC Kenya dengan menggunakan emoji untuk menggambarkan bagian "orang-ke-orang" dari pesan tersebut.

"Tolong jangan panik, kecuali jika Anda berencana untuk makan tikus," twit neuroscientist Dr Sumaiya pada Selasa, di tengah-tengah kecemasan media sosial soal virus ini.

Sumaiya juga menyatakan, hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an dalam perang Amerika-Korea di Korea (sungai Hantan). Virus ini menyebar dari tikus jika manusia mencerna cairan tubuh mereka. Penularan manusia-manusia jarang terjadi. Bahkan ada vaksin yang telah dikembangkan untuk virus ini.

Penularan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Di Amerika Serikat, tikus rusa, tikus kapas, dan tikus padi di negara bagian tenggara dan tikus putih di Timur Laut adalah reservoir hantavirus. Hewan pengerat menumpahkan virus ke dalam urine, kotoran, dan air liur mereka. Virus ini terutama ditularkan kepada orang-orang ketika mereka menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus.

Ketika urine hewan pengerat, kotoran, atau bahan bersarang diaduk, tetesan kecil yang mengandung virus masuk ke udara. Proses ini dikenal sebagai "transmisi udara". Ada beberapa cara lain tikus dapat menyebarkan hantavirus kepada orang-orang, menurut CDC:

1. Jika tikus dengan virus menggigit seseorang, virus mungkin menyebar ke orang itu, tetapi jenis penularannya jarang terjadi.

2. Para ilmuwan percaya bahwa orang mungkin bisa mendapatkan virus jika mereka menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urine tikus, kotoran, atau air liur, dan kemudian menyentuh hidung atau mulut mereka.

3. Para ilmuwan juga menduga orang bisa jatuh sakit jika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urine, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi.

Hantavirus yang menyebabkan penyakit manusia di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Misalnya, Anda tidak bisa mendapatkan virus ini dari menyentuh atau mencium seseorang yang menderita HPS atau dari petugas kesehatan yang telah merawat seseorang dengan penyakit tersebut.

Baca juga artikel terkait HANTAVIRUS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH

Artikel Terkait