tirto.id - Ready or Not, kisah horor tentang petak umpet pengantin baru, sedang tayang di bioskop-bioskop Indonesia.
Dilansir Variety, film ini memulai debutnya dengan pendapatan 1,95 dolar Amerika Serikat (AS).
Sampai hari ini, film yang tayang perdana di Fantasia International Film Festival ini, berada dalam posisi enam daftar Box Office.
Berikut hal-hal menarik dari film Ready or Not.
- Premis cerita horor yang unik
Ready or Not bercerita tentang tradisi turun-temurun dari sebuah keluarga untuk pengantin baru. Daniel dan Grace baru saja menikah. Sesuai tradisi keluarga Daniel, Grace, sebagai mempelai perempuan harus mengikuti permainan petak umpet. Grace harus bersembunyi dari keluarga besar Daniel di rumah yang super megah.
Saat mencari Grace dalam permainan, para anggota keluarga diperbolehkan membawa senjata tajam. Apabila Grace ditemukan, anggota keluarga ini boleh membunuhnya. Permainan sepele namun berubah jadi mengerikan.
Mau tidak mau, Grace harus terlibat dalam permainan. Dengan gaun yang dia kenakan, Grace mempersiapkan segala peralatan, mulai dari senjata, perlindungan dan alat navigasi.
Walaupun horor, ada beberapa bagian yang lucu. Dalam akun twitternya, Stephen King menuliskan bahwa film ini menakutkan dan lucu.
“Dan sinematografi filmnya juga indah.” Guillermo del Toro juga menuliskan bahwa selain menyeramkan dan lucu, film ini juga pintar. “Samara Weaving tampil hebat di dalamnya.”
- Pemeran utama yang menjanjikan
Sampai saat ini, Samara Weaving telah mendapatkan empat penghargaan dan tiga nominasi. Salah satu penghargaan yang dia dapatkan saat ajang Chicago Independent Film Critics Circle Awards tahun 2017, melalui film Three Billboards Outside Ebbing, Missouri.
- Film Fox Searchlight dengan Jangkauan Terluas
Pada pembukaannya, Ready or Not tayang di 2.244 bioskop di Amerika Utara.
- Diproduksi oleh sutradara yang konsen dalam pengolahan genre horor
Film ini juga merupakan debut penulis naskah Guy Busick dan R. Christopher Murphy.
- Raih rating tinggi
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani