tirto.id -
Hadi mengibaratkan silaturahmi itu seperti meminum kopi bersama. "Mari kita ngopi bareng," ajaknya.
Hadi sempat memamerkan bahwa ia mempunyai alutsista yang hebat seperti kapal pengganti KRI Dewa Ruci, yakni KRI Bima Sakti dan juga pesawat Hercules. Ia mengklaim bahwa ruangan dalam kedua alutsista tersebut sudah rapi seperti halnya ketersediaan bangku dan meja. "Ada tiga pilihan, ngopi di darat, di laut, atau ngopi di udara."
"Kita bisa katakan diplomasi kopi," tandasnya. "Suatu simbol bahwa kebersamaan kita tetap kita jaga dan bukan hanya pada tatanan pimpinan tapi satuan bawah."
Hadi menyampaikan bahwa ia sempat kaget ketika pihak jajaran Polri ingin datang dan bertemu dengannya. Ia mengaku sangat bahagia dan terhormat ketika seluruh jajaran Polri hadir, meski ia datang terlambat. Menurutnya, silaturahmi ini harus benar-benar dijaga, salah satunya dengan diplomasi kopi yang ia nyatakan sebelumnya.
"Hal seperti ini yang betul-betul saya idamkan, kita idamkan semua. Pertemuan seperti ini harus kita lakukan setiap ada kesempatan," katanya lagi.
Di hari pertamanya duduk di kursi Panglima TNI, Hadi juga menyampaikan bahwa ia ingin bersilaturahmi dengan jajaran polisi di daerah. Ia meminta izin kepada Tito agar memberinya kesempatan untuk berkunjung ke Polres ataupun Polsek dalam rangka meminta minum, ataupun menjalankan ibadah salat.
"Ini juga akan mengakrabkan hubungan silaturahmi di antara kita, sehingga hubungan juga akan dipermudah," tandasnya.
Menanggapi hal ini, Tito mengaku bahwa pihaknya menyambut baik hubungan kerjasama antarkedua institusi. Tito menegaskan bahwa terwujudnya negara yang aman berdasar kepada hubungan baik TNI-Polri.
"Kami harapkan hubungan akan lebih baik lagi, lebih solid lagi, guna kepentingan negara, bangsa dan masyarakat," kata Tito.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra