tirto.id -
"Saat mendekati dan pada puncak arus mudik, rambu portable tersebut akan dipasang di beberapa titik yang selama ini rawan kemacetan," kata Kepala Bidang Manajemen Lalu lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman Sulton Fatoni, Sabtu (9/6/2018).
Menurut dia, titik-titik rawan kemacetan tersebut di antaranya di simpang empat Tempel di ruas Jalan Magelang, simpang tiga Bandara Adisutjipto di ruas Jalan Solo, simpang tiga Maguwoharjo, Depok dan Jalan Wates, Gamping.
"Total ada sebanyak 25 rambu lalu lintas portabel yang disiapkan untuk dipasang di sejumlah titik untuk mengurai kemacetan," katanya.
Ia mengatakan, terdapat beberapa titik yang menjadi perhatian karena sering terjadi kemacetan atau penumpukan antrean kendaraan.
"Satu titik yang cukup menjadi perhatian karena sering terjadi kemacetan adalah di Jalan Magelang, tepatnya di simpang empat Tempel," katanya.
Sulton mengatakan, selain di simpang empat Tempel, sejumlah titik lain yang rawan terjadi antrean panjang adalah di Bandara Adisudjipto, Ring Road Utara, dan sekitar Pasar Gamping. Sejumlah titik tersebut nantinya juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas dengan dipasang rambu lalu lintas portabel," katanya.
Ia mengatakan, selain dengan memasang rambu portable, untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik, juga dilakukan rekayasa lalu lintas. Satu di antaranya dengan menyiapkan jalur alternatif.
"Terutama pemudik yang tujuannya bukan daerah Yogyakarta, baik dari arah barat Jalan Wates, arah utara Jalan Magelang dan arah timur jalan Solo," katanya.
Dari arah barat menuju ke timur dan utara (Solo, Klaten, Muntilan dan Magelang) dari jalan Wates menuju Moyudan, Balangan dan Tempel, menuju jalan Magelang, begitu juga sebaliknya dari arah utara ke barat (Purworejo).
"Baik yang dari barat atau utara ke timur bisa lewat Tempel, Turi, Akem, Cangkringan dan Jalan Solo Prambanan. Begitu juga yang dari arah timur (Solo, Klaten) ke barat lewat utara," katanya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri