Menuju konten utama

Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyepelekan kasus keracunan 40 murid di SDN Sukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, usai mengonsumsi program MBG.

Gus Yahya Anggap Enteng Keracunan 40 Siswa usai Santap MBG
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan pemaparan dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dengan Sahabat Media di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (3/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nym.

tirto.id - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, mengatakan kasus keracunan 40 murid di SDN Sukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, usai mengonsumsi program makan bergizi gratis (MBG) terbilang kecil ketimbang total penerima MBG yang diklaim mencapai 800.000 orang per Senin (20/1/2025).

"Insiden kemarin itu, kan, hanya melibatkan, ya, mungkin beberapa, 40 [siswa], hanya 40 siswa. Ya dibanding capaian BGN [Badan Gizi Nasional] sekarang, per hari ini, tadi informasi dari Pak Kepala [BGN], sudah 800 ribu [penerima]," kata Yahya usai ditemui Kepala BGN Dadan Hindayana di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin.

"[40 siswa yang keracunan MBG] kecil sekali, dan itu sudah dikoreksi," lanjut dia.

Menurut Yahya, berdasar pernyataan Dadan Hindayana, BGN memiliki cara kerja yang profesional untuk menyajikan MBG. "Saya kira, keseluruhan sistem pengorganisasian dari program ini, saya kira sangat-sangat reliable untuk menjamin kualitas dari produk dan manfaat yang diterima," tutur Yahya.

Sementara itu, Dadan menyebutkan BGN memiliki standar tertentu saat menyajikan MBG. Sejumlah standar tersebut, yakni pemenuhan kalori dalam MBG serta kehigienisan makanan. Ia menjamin dapur MBG memenuhi kedua standar tersebut.

"Sebetulnya diketahui bahwa standar dari Badan Gizi itu, yang pertama adalah pemenuhan kalori, kemudian pemenuhan komposisi gizi. Hang ketiga, higienis dan keempat, keamanan pangan," ucap Dadan di lokasi yang sama.

Pihak Istana Negara telah buka suara soal 40 siswa yang keracunan MBG. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan sejumlah anak yang mengalami pusing, mual, hingga muntah tersebut, sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat.

Hasan menyebut, menu makanan yang sebabkan keracunan langsung ditarik oleh Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan diganti dengan menu lain.

"SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama