Menuju konten utama

Gubernur Sulteng : Heli Kena Serangan Teroris? Mengada-ada!

Gubernur Sulteng : Heli Kena Serangan Teroris? Mengada-ada!

tirto.id -

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menolak adanya kemungkinan serangan teroris kelompok Santoso dalam insiden jatuhnya helikopter TNI yang ditumpangi Danrem 132/Tadulako Kolonel (Inf) Saiful Anwar di Poso, Minggu petang, (20/3/2016).

"Tidak ada itu (hubungan teroris). Itu terlalu mengada-ada. Sebagai umat beragama itu adalah musibah karena Allah. Tidak usah direkayasa kejadiannya," kata Longki di Palu, Minggu malam, (20/3/2016), saat menanggapi adanya informasi bahwa heli tersebut jatuh karena mengejar kelompok teroris di Poso.

Ia beralasan bahwa lokasi jatuhnya heli sangat jauh dari tempat persembunyian Santoso, sehingga tidak mungkin heli jatuh karena tertembak oleh kelompok Santoso. Gubernur menegaskan bahwa kejadian itu terjadi karena cuaca ekstrim saat hendak mendarat di bandara Kasiguncu, kabupaten Poso.

"Itu murni kecelakaan," katanya.

Gubernur Longki terakhir kali bertemu almarhum saat upacara serah terima jabatan antara Kapolda Sulteng lama Brigjen Pol Idham Aziz ke Kapolda baru Brigjen Pol Rudy Sufahriadi pada Selasa, (15/3/2016).

Gubernur menyebutkan bahwa Danrem Saiful adalah orang yang sangat bertanggung jawab. Sebagai buktinya, Danrem Saiful memilih lebih banyak tinggal di Poso daripada di Palu karena almarhum adalah penanggung jawab operasi pengejaran kelompok Santoso yang bersembunyi di daerah itu.

Danrem Saiful gugur saat terbang dari Napu ke Poso, bersama 12 prajurit dan awak helikopter lainnya. Heli tersebut jatuh Minggu sore sekitar pukul 17.20 WITA di kebun milik seorang warga, Arsad, di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Baca juga artikel terkait CUACA BURUK atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra