Menuju konten utama

Grab Siap Ikut Serta Perangi Misinformasi Soal Vaksin Covid-19

Grab siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam memanfaatkan platform aplikasi sebagai saluran edukasi penyebaran informasi faktual terkait vaksin Covid-19.

Grab Siap Ikut Serta Perangi Misinformasi Soal Vaksin Covid-19
Free Rapid PCR Test - Good Doctor, GrabHealth. (FOTO/Grab Indonesia)

tirto.id - Mitos-mitos seputar vaksin akan selalu ada dan yang perlu kita lakukan untuk tak terjebak adalah menanamkan pola pikir kritis dan tak menyerah dalam mencari informasi faktual. Salah satu mitos paling populer yang masih dipercaya sebagian orang adalah vaksinasi Covid-19 akan secara cepat menghentikan pandemi.

Faktanya, yang bisa menekan atau menghentikan pandemi adalah kekebalan pada tingkat komunitas. Vaksinasi adalah salah satu cara untuk mencapai kekebalan di level komunitas.

Pandu Riono, epidemolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia berkata kepada Tirto bahwa tujuan vaksinasi adalah menghindari penularan dan mencegah agar individu tidak mengalami gejala berat bila terpapar virus. Hal lain yang mesti terus dilakukan hingga mencapai kekebalan pada level komunitas adalah penerapan 3-T guna memutus rantai penularan.

“Pemerintah juga mesti melakukan testing, pelacakan, dan isolasi. Idealnya di 1000/1 juta penduduk/minggu. Yang sudah mencapai jumlah ini baru Jakarta dan itu pun ada yang dilakukan pihak swasta,” kata Pandu kepada Tirto (23/12/2020).

Idealnya, kekebalan pada level komunitas bisa dicapai dalam kurun waktu relatif singkat, yakni 1.5 - 2 tahun, kepada setidaknya 70 persen rakyat Indonesia. Tentu melakukan vaksinasi dalam waktu yang relatif serentak sama sekali bukan perkara mudah.

Pemerintah perlu memastikan hal-hal detail dalam rantai distribusi seperti keberadaan kulkas dan sumber daya manusia pada setiap unit kesehatan di kota maupun di pelosok daerah yang ditunjuk sebagai pos vaksinasi.

“Pelayanan vaksinasi menjadi bagian yang sangat kompleks dan jangan dianggap mudah. Perlu disiapkan perencanaan matang, punya monitoring yang baik, dan evaluasi dari dimensi waktu dan tempat,” lanjut Pandu.

Pandu juga menekankan perlunya komunikasi publik yang benar dan baik agar masyarakat bersedia divaksinasi. Bagaimanapun juga program vaksinasi tidak akan berhasil bila target enggan divaksin lantaran lebih percaya pada mitos yang beredar.

Kolaborasi dengan sektor swasta boleh jadi mampu membantu pelaksanaan segala rencana yang sudah ditetapkan kementerian terkait.

Grab sebagai aplikasi ride hailing tersohor di Asia Tenggara merasa bertanggungjawab untuk ikut serta dalam ranah komunikasi publik agar masyarakat punya pengetahuan yang benar soal vaksinasi.

Infografik Advertorial Grab C

Infografik Advertorial Dukungan Grab Untuk Vaksinasi. tirto.id/Mojo

Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia menyatakan bahwa timnya akan memanfaatkan platform Grab sebagai saluran edukasi dalam memerangi informasi yang salah terhadap vaksin COVID-19.

“Kami telah melakukan kerja sama yang erat dengan pemerintah Indonesia dalam berbagai aspek sejak awal penyebaran virus dan berharap dapat turut berperan dalam membantu pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan aman dan terlindungi dengan memanfaatkan teknologi dan jangkauan platform kami yang luas,” tutur Ridzki dalam sambutan yang disampaikan di acara ADB Asian Impact Webinar Series bertajuk Online Platforms to Catalyze Economic Growth (13/01).

Oleh karena itu Grab merancang skema kerjasama dengan para pembuat kebijakan di antaranya Grab bersedia menjadikan platformnya sebagai saluran komunikasi untuk membagikan konten edukasi guna memerangi misinformasi seputar COVID-19 dan pentingnya vaksinasi agar bisa mencapai herd immunity atau kekebalan pada level komunitas.

Grab juga menawarkan layanan konsultasi kesehatan dalam aplikasi khususnya seputar vaksin COVID-19. Konsultasi kesehatan ini akan ditangani tenaga kesehatan medis dari Good Doctor Grab juga siap berkolaborasi dengan pemerintah lewat berbagai pendekatan demi mempercepat distribusi vaksin ke seluruh wilayah Indonesia.

Di sisi lain, Grab menyadari bahwa selama pandemi berlangsung, mitra pengemudi, mitra merchant, dan agen GrabKios senantiasa melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat. Karena itu Grab pun berharap agar para mitra yang sebetulnya masuk dalam golongan rentan terpapar virus bisa turut diprioritaskan untuk mendapat vaksin.

“Grab percaya bahwa mereka harus diprioritaskan karena layanan penting yang mereka sediakan dan peran krusial yang akan mereka jalankan selama pandemi. Kami berkomitmen untuk terus melayani serta mendukung Indonesia di masa yang penuh tantangan ini. Oleh karena itu, mari bekerja sama dan saling menjaga untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam masa yang sulit ini," kata Ridzki.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis