tirto.id - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) belum menyatakan sikap terkait pernyataan resmi Kedubes Palestina tentang pengibaran bendera Palestina dalam sejumlah aksi demonstrasi di Indonesia beberapa bulan terakhir.
Tim advokasi GNPF-MUI, Novel Bakmumin mengatakan, dirinya belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai pernyataan resmi Palestina tersebut. Ia pun masih menunggu keputusan para petinggi pengurus GNPF-MUI.
"Secara organisasi GNPF MUI, saya menunggu kebijakan para petinggi di GNPF MUI untuk beliau-beliau nanti bersikap," ujar Novel saat dihubungi Tirto, Rabu (25/1/2017).
Meskipun masih menunggu hasil pembahasan petinggi GNPF-MUI, secara pribadi Novel berpendapat bahwa pernyataan tersebut merupakan hak masyarakat Palestina. Akan tetapi, pernyataan Kedubes Palestina belum tentu menyuarakan aspirasi rakyat Palestina.
"Jadi kita harus jelas dulu sikap pemimpin Palestina yang lain," tegas Novel.
Ketua Dewan Syuro DPD Front Pembela Islam (FPI) ini menjelaskan, pendemo tersebut membawa bendera Palestina karena rasa simpatik GNPF-MUI kepada rakyat Palestina yang selalu tertindas. Oleh karena itu, mereka membawa bendera Palestina sebagai bentuk dukungan.
"Ketika kami kibarkan, agar dunia tahu agar sama-sama kita dukung Palestina karena Palestina itu adalah kota suci kami umat Islam dan kota suci tiga agama yang wajib kita bela dari penjajahan," ujar Novel.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia M. Zaitun mengaku tidak mengetahui informasi tersebut.
"Saya belum tahu. Saya gak berani kasih komentar apa-apa," ujar M. Zaitun saat dihubungi Tirto.
Ia juga mengaku belum mengetahui apakah isi pernyataan pers tersebut akan dibicarakan dengan para petinggi GNPF-MUI lainnya.
Sebelumnya, beredar pernyataan resmi dari Kedubes Palestina, Sabtu (21/1) tentang pengibaran bendera Palestina dalam beberapa aksi umat Islam beberapa hari terakhir. Pihak Kedubes Palestina menyayangkan sikap tersebut.
"Sangat jelas bahwa sikap tersebut [aksi non-damai], yang tidak dapat diterima, tidak dapat dipertimbangkan sebagai sebuah tanda dukungan atau solidaritas dengan Palestina," demikian pernyataan itu, dikutip Tirto dari pers rilis resmi Kedubes Palestina.
"Sahabat Palestina yang sejati dan sesungguhnya akan berusaha menjaga stabilitas dan perdamian di negara mereka sendiri jika mereka tulus untuk mencapai perdamaian di Palestina."
Oleh karena itu, Kedutaan Palestina percaya bahwa masyarakat Indonesia tidak dapat dibodohi dan ditipu oleh individu atau kelompok yang mungkin menggunakan Bendera Palestina untuk menutupi niat buruk atau agenda tersembunyi mereka
Pengibaran bendera Palestina saat aksi Islam tampaknya menjadi persoalan serius beberapa hari terakhir. Salah satu momen tersebut adalah saat aksi bela ulama, Rabu (25/1). Dalam aksi itu, salah seorang pendemo membawa bendera Palestina saat aksi bela ulama.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto