tirto.id -
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad hari Raby (11/7/2018). Dasco mengatakan, lebih baik pembagian kekuasaan kepada partai koalisi didiskusikan sejak awal.
"Kalau saya pikir mungkin lebih baik dibicarakan di awal supaya nanti tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau sudah matang baru kemudian di-declare. Nah itulah kenapa kemudian declare ini agak lama. Kita juga enggak mau terburu-buru agar tidak keliru nantinya," tegasnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Kadang di injury time kita baru juga memunculkan. Itu juga bagian dari strategi," katanya lagi.
Sejauh ini dukungan kepada Prabowo secara resmi berasal Partai Gerindra sendiri. PKS mengancam akan mencabut dukungan apabila tidak ada kepastian kursi cawapres atau capres berasal dari kader PKS. PAN sendiri sudah ikhlas apabila tak ada kadernya yang maju dalam Pilpres 2019.
Dasco mengaku hal itu bukan merupakan hal yang aneh. Selama ini Gerindra dan PKS memang cenderung dekat bahkan dalam proses Pilkada2018. Namun Dasco menyatakan pertimbangan itu harus ditimbang bersama partai koalisi.
"Koalisi-koalisi yang lain juga dapat dibicarakan. Dengan PKS pun, cawapres dari PKS itu bisa dari nama yang disodorkan atau nama yang di-endorse bersama-sama," tegasnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani