Menuju konten utama

Gerindra Minta Maaf ke Demokrat atas Ucapan Arief Poyuono

Waketum Gerindra Arief Poyuono meminta Demokrat keluar dari Koalisi Adil dan Makmur yang mendukung Prabowo-Sandiaga.

Gerindra Minta Maaf ke Demokrat atas Ucapan Arief Poyuono
Logo Partai Gerindra. FOTO/partaigerindra.or.id

tirto.id - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengaku meminta maaf atas nama partai kepada semua pihak yang merasa kurang berkenan jika ada satu-dua anggota dan kader partainya yang melakukan hal-hal di luar dugaan.

Salah satu kasusnya, kata Riza, adalah perkara ucapan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono yang meminta Partai Demokrat hengkang dari partai koalisi karena dianggap setengah-setengah.

"Kalau ada pengurus dan kader kami yang menyampaikan sesuatu, perilaku ucapan, yang mungkin dirasa kurang pas bagi Partai Demokrat atau partai lain, tentu kami sampaikan mohon maaf," kata Riza saat ditemui di DPR RI, Senin (13/5/2010) sore.

Apabila ada kesalahan, Riza memohon agar memahami dan mengerti saja. Menurut dia, kubu Prabowo-Sandi tidak pernah bermaksud menyampaikan ucapan dan perilaku yang menyinggung dan mengintervensi partai lain.

Menurut dia, Prabowo juga sangat berterima kasih kepada Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena telah memberi dukungan dan kontribusi untuk kemenangan pasangan 02.

“Pak Prabowo juga berterima kasih karena Pak SBY adalah ketua umum yang pertama yang sesungguhnya mengusung Pak Prabowo jadi capres saat koalisi dibangun," katanya.

Riza mengatakan, sejauh ini Gerindra memiliki aturan dan mekanisme internal dalam menyelesaikan masalah. Ia meminta seluruh kader partai agar saling menjaga hubungan dengan pihak lain.

Namun, hingga saat ini belum ada pertemuan khusus antara Prabowo Subianto sebagai ketua umum partai dengan Arief sebagai waketum.

"Belum ketemu Pak Arief dan Pak Prabowo. Tentu semua kader punya tanggung jawab yang sama," katanya.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku marah dan kesal terhadap elite-elite Partai Demokrat. Arief pun meminta Demokrat keluar dari Koalisi Adil dan Makmur yang mendukung Prabowo-Sandiaga.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elitnya dan ketua umum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi saja pakai mencla-mencle segala. Monggo keluar saja," kata Arief lewat keterangan tertulis yang diterima wartawan Tirto, Jumat (10/5/2019).

Arief menilai, Demokrat setengah hati berada di dalam koalisi. Selain itu, dia juga menuding Demokrat tidak berkontribusi terhadap perolehan suara Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

"Wong, enggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi selama ini. Malah menurunkan suara," kata dia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto