Menuju konten utama

Gen Bisa Buat Seseorang Cinta Makanan Asin

Seseorang bisa lebih gemar makan makanan asin. Hal itu bisa jadi karena di dalam tubuhnya terkandung gen yang membuat seseorang selalu lebih menginginkan rasa asin sehingga mengurangi konsumsi sayuran hijau.

Gen Bisa Buat Seseorang Cinta Makanan Asin
Pecinta Makanan Asin. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Penelitian terbaru mengatakan, beberapa orang memiliki gen yang membuatnya lebih menginginkan rasa asin sehingga mengurangi konsumsi sayuran hijau. Para pecinta makanan asin ini mendapat julukan salt tooth.

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) melakukan sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 400 partisipan di daerah pedesaan Kentucky, Amerika Serikat. Penelitian tersebut menganalisis DNA serta mengukur jumlah gula, alkohol dan lemak jenuh dalam tubuh para partisipan. Hasilnya, semua partisipan beresiko tinggi terkena penyakit jantung.

Selain itu, ditemukan juga bahwa orang dengan gen TAS2R48 lebih mungkin untuk makan terlalu banyak sodium, dibandingkan mereka yang tidak memiliki gen tersebut.

Orang dengan gen TAS2R48 memiliki kemungkinan untuk mengonsumsi sodium lebih dari 2.300 miligram per hari, batas yang direkomendasikan oleh AHA. Padahal, terlalu banyak mengonsumsi sodium dapat meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi, maag, hingga penyakit jantung.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama gen TAS2R48 dikaitkan dengan indera perasa. Penelitian sebelumnya melaporkan, variasi gen tersebut juga dapat meningkatkan kepekaan seseorang terhadap rasa pahit. Para peneliti menyebutnya sebagai alasan beberapa orang cenderung menghindari sayuran hijau seperti brokoli yang memiliki rasa pahit.

“Seseorang yang lebih peka terhadap rasa pahit, juga peka terhadap rasa asin dan lebih menikmatinya. Karena itu mereka memiliki konsumsi sodium yang tinggi,” jelas mahasiswa keperawatan dari Universitas Keperawatan Kentucky, Jennifer Smith Ph.D.

Smith menambahkan, beberapa teori lain menyatakan bahwa seseorang mengonsumsi rasa asin berlebihan untuk menghilangkan rasa pahitnya.

“Dengan mengidentifikasi varian gen apa yang dimiliki seseorang, memungkinkan kami untuk dapat membantu mereka dalam memilih makanan terbaik, dengan edukasi secara personal,” tutur Smith.

Namun menurut Smith, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami bagaimana gen seseorang bekerja dan dampaknya pada jumlah proporsional dari sodium yang dikonsumsi. Demikian The Huffington Post.

Baca juga artikel terkait MAKANAN atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh