tirto.id - Gempa bumi dengan kekuatan 7,3 pada Skala Richter mengguncang Peru pada Minggu (14/1/2018) pagi waktu setempat telah menewaskan dua orang, 65 cedera dan 17 orang lainnya hilang, setelah satu tambang ambruk akibat gempa.
Gempa tersebut mengguncang wilayah lepas pantai pada pukul 04.19 waktu setempat (16.18 GMT) dengan kedalaman sekitar 36 kilometer, menurut Survei Geologi AS. Gempa yang tak berpotensi tsunami ini berpusat di dekat pantai Peru, sekitar 40 kilometer selatan barat daya Acari, yang berjarak sekitar delapan jam perjalanan menyusuri pantai dari ibukota Peru, Lima.
Satu tambang gelap di sebelah timur Kota Pantai Chala ambruk akibat gempa, dilansir dari CNN, Senin (15/1/2018) pagi.
Salah satu korban yang meninggal yakni pria berusia 55 tahun yang tertimpa batu, seperti dilaporkan pejabat di Arequipa, salah satu wilayah di selatan Peru, Yamila Osorio. Korban meninggal dunia lainnya masih berada di wilayah yang sama, dikatakan Hernando Tavera, Kepala Institut Geofisika Peru kepada TV Peru, tanpa menjelaskan lebih lanjut identitas korban tersebut.
Setidaknya 65 orang mengalami luka-luka di beberapa kota terdampak seperti Arequipa, Ica dan Ayacucho, juga di bagian selatan Peru, menurut Lembaga Pertahanan Sipil Peru.
Meski beberapa jalan di daerah terdampak juga rusak, pelabuhan dan bandara tetap beroperasi normal, diberitakan kantor berita nasional Peru, Andina.
Gempa bumi yang terjadi pada Minggu ini juga dirasakan di negara tetangga di sebelah selatan Peru, Chili. Kantor Darurat Nasional Chili mengatakan tak ada laporan mengenai korban cedera, kerusakan prasarana, atau gangguan layanan dasar.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri