Menuju konten utama

Gempa Pacitan Magnitudo 5.1 Terjadi Hari Ini 22 April 2024

Gempa bumi mengguncang Pacitan pada hari ini, magnitudo 5.1. Gempa pada 22 April 2024 mengagetkan warga.

Gempa Pacitan Magnitudo 5.1 Terjadi Hari Ini 22 April 2024
Ilustrasi Seismografi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Gempa hari ini mengguncang Pacitan dan sekitarnya pada 18:10:47 WIB, Senin, 22 April 2024. BMKG mengumumkan gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 5.1.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa Pacitan hari ini berada pada titik koordinat 9.11 LS 111.31 BT.

Menurut BMKG pusat gempa berada di laut 105 km Tenggara Pacitan. Adapun kedalaman pusat gempa (hiposentrum) tersebut adalah 10 km. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat di Pacitan mewaspadai potensi gempa susulan.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG, guncangan akibat gempa Pacitan hari ini dirasakan pada sejumlah tempat berikut

  • II-III Pacitan
  • II-III Trenggalek
  • II-III Gunung Kidul
  • II Bantul
  • II Kota Yogyakarta
  • II Kulonprogo
  • II Blitar
  • II Blora
  • II-III Wonogiri

Sebagai informasi, Skala MMI (Skala Mercalli) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada 1902. Skala MMI lalu dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann pada 1931.

Skala MMI terbagi menjadi 12 kategori dampak guncangan gempa bumi. Petunjuk soal dampak gempa yang dimaksudkan pada setiap kategori skala MMI adalah sebagai berikut:

Skala I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

Skala II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Skala III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Skala IV MMI: Getaran dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Skala V MMI: Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik bisa rusak, kerusakan ringan.

Skala VII MMI: Setiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur. Cerobong asap pecah. Getaran dirasakan oleh orang yang naik kendaraan.

Skala VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen bisa roboh. Air menjadi keruh.

Skala IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Skala X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah pun terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Skala XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

Skala XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak di permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Untuk diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia termasuk daerah rawan gempa. Merujuk pada data BMKG, selama 1976‐2006 saja, telah terjadi 3.486 gempa bumi dengan magnitudo lebih dari 6,0.

Apa penyebab gempa bumi? Dari segi penyebab, gempa bumi bisa dibedakan dalam 2 jenis. Pertama, gempa tektonik yang terjadi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan di kulit bumi, secara tiba‐tiba. Fenomena itu terjadi akibat pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Selain itu, gempa bisa terjadi karena aktivitas gunung api. Jenis kedua ini disebut gempa bumi vulkanik.

Pergerakan lapisan batuan di dalam bumi secara tiba‐tiba dapat menghasilkan energi yang dipancarkan ke segala arah berupa gelombang seismik. Saat gelombang itu mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak segala sesuatu, seperti bangunan, hingga dapat menimbulkan korban jiwa.

Sementara pada hari ini, selain di Pacitan, gempa pun terjadi di kawasan Indonesia lainnya, yakni:

#Waktu GempaKoordinatMagnitudo - KedalamanDirasakan (Skala MMI)
122 Apr 2024 07:48:02 WIB8.38 LS 109.24 BT4.9 - 39 kmPusat gempa berada di laut 77 Km Tenggara Cilacap

- III Pangandaran

- III Ciamis

- II Bantul

- II Cilacap

- II Kebumen

- II Banjarnegara

222 Apr 2024 10:03:13 WIB1.09 LU 127.02 BT4.6 - 13 kmPusat gempa berada di laut 49 km Baratlaut Jailolo

- III-IV Ternate

322 Apr 2024 13:06:05 WIB2.04 LS 100.65 BT4.6 - 27 kmPusat gempa berada di laut 30 Km Baratdaya Airhaji Pesisir Selatan

- III Pesisir Selatan

- III Padang

422 Apr 2024 16:05:16 WIB7.10 LS 111.85 BT3.3 - 9 kmPusat gempa berada di darat 7 km BaratLaut Bojonegoro

- II-III Tuban

- III Bojonegoro

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Tim Konten Kebencanaan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Tim Konten Kebencanaan
Penulis: Tim Konten Kebencanaan
Editor: Tim Konten Kebencanaan