Menuju konten utama

Gempa Lombok: Tim Gabungan Berhasil Kontak Pendaki Gunung Rinjani

"Telah berhasil melakukan kontak dengan para wisatawan pendaki Gunung Rinjani," terang Kabidpenum Puspen TNI.

Gempa Lombok: Tim Gabungan Berhasil Kontak Pendaki Gunung Rinjani
Pendaki Gunung Rinjani yang sempat terjebak longsor akibat gempa bumi tiba di Pos Bawaknao, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Senin (30/7/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI menyatakan telah berhasil melakukan kontak dengan para wisatawan pendaki Gunung Rinjani, pada Senin (30/7/2018).

"Sejumlah 122 personel Tim Gabungan terdiri dari 20 prajurit TNI, 16 personel Polri/Sabhara, 34 personel Basarnas, 6 personel tenaga Medis, 4 personel Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala), 10 personel staf Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), 16 personel SAR dan 16 orang masyarakat telah berhasil melakukan kontak dengan para wisatawan pendaki Gunung Rinjani," terang Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman pada rilis per yang diterima Tirto Selasa (31/7/2018).

Menurutnya, Tim Gabungan akan segera melaksanakan evakuasi terhadap para pendaki wisatawan lokal dan asing yang terperangkap di atas Gunung Rinjani akibat gempa bumi 6,4 SR di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa beberapa waktu yang lalu.

Sampai berita ini diturunkan Tim Gabungan Evakuasi pendaki Gunung Rinjani masih berusaha keras menyelamatkan pendaki gunung yang masih berada di atas Gunung Rinjani.

"Adapun data korban sementara yang berhasil di evakuasi oleh Tim Gabungan diantaranya terdiri dari 189 pendaki warga negara asing, 173 warga negara Indonesia, 150 orang Porter dan 31 orang guide," lanjutnya.

Pada bagian lain data tentang korban meninggal dunia di Kecamatan Sembelia berjumlah 10 orang, korban luka-luka 23 orang dan saat ini masih dalam perawatan di Puskesmas Belanting. Di Kecamatan Sembalun 3 orang meninggal dunia dan korban luka-luka 10 orang masih dirawat dirawat RS. Selong.

Sementara itu, di Kecamatan Sembalun Desa Sembalun Bumbung rumah rusak berat 8 unit dan rusak ringan 86 unit.

Desa Sembalun Lawang rumah rusak berat 32 unit dan rusak ringan 123 unit. Desa Timba Gading rumah rusak berat 3 unit dan ringan ringan 75 unit.

Desa Sembalun rumah rusak berat 11 unit dan rusak ringan 28 unit. Desa Sajang rumah rusak berat 61 unit dan rusak ringan 200 unit. Desa Bilok Petung rumah rusak berat 6 unit dan rusak ringan 2 unit

Sedangkan kerugian materiil di Kecamatan Sembelia Desa Obel Obel meliputi rumah rusak berat 264 unit dan rusak ringan 242 unit. Desa Madayin rumah rusak berat 418 unit dan rusak ringan 82 unit. Desa Belanting rumah rusak berat 10 unit dan 15 unit.

"Langkah dan upaya yang diambil oleh Tim Gabungan dalam kegiatan penanganan yaitu dengan mendirikan Posko Rumah Sakit Lapangan di depan Puskesmas Sembalun kecamatan Sembalun, Puskesmas Belanting kecamatan Sembelia, lapangan depan Kantor Desa Obel-obel kecamatan Sembelia dan lapangan Desa Madayin kecamatan Sembelia," lanjutnya.

Ia juga menambahkan, Tim Gabungan juga mendirikan dapur umum di Kantor Camat Sembalun, Kantor Desa Obel-obel Kec. Sembelia, Kantor Desa Belanting Kec. Sembelia dan Lapangan Desa Madayin, untuk memudahkan Tim Gabungan menyalurkan bantuan berupa makanan yang siap saji bagi warga yang membutuhkan.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani