tirto.id - Gempa tektonik berkekuatan 6,9 SR yang terjadi wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat tidak hanya berlangsung satu kali. Dalam pemantauan BMKG, sekitar 3 kali gempa susulan terjadi usai gempa utama yang berlangsung pada 7,75 LS dan 108,11 BT, atau 6 km arah tenggara Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 120 km.
"Hingga hari Sabtu, 16 Desember 2017, pukul 01:05:39 WIB, Hasil monitoring BMKG telah menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak tiga kali dengan kekuatan terbesar 3.4 SR," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG M. Riyadi kepada Tirto, Sabtu (16/12/2017).
Riyadi menghimbau kepada masyarakat di sekitar Kabupaten Tasikmalaya untuk tetap tenang dalam menghadapi gempa. Ia pun meminta agar publik tidak termakan isu-isu aneh pasca gempa."Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Tasikmalaya dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," kata Riyadi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho membenarkan informasi gempa tersebut. Ia mengatakan, gempa terjadi di bagian barat daya dengan kekuatan 6,9 skala Richter.
"Telah terjadi gempa dengan kekuatan 6,9 SR dengam pusat gempa 11 km barat daya Kabupate Tasikmalaya pada kedalaman 107 km pada Jumát, 15 Desember 2017 Pkl. 23.47.57 WIB," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Sabtu (16/12/2017).
Sutopo mengatakan, Gempa terasa di tiga provinsi yakni Prov. Jabar, Prov. DIY, dan Prov. Jateng. Hingga saat ini, belum ada informasi korban jiwa dalam gempa yang berpotensi tsunami tersebut. Namun, terdapat rumah ambruk di daerah Tasikmalaya Selatan, di kecamatan Cikalong dan Tibalong.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH