tirto.id - Tidak seberapa lama setelah gempa bumi mengguncang Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah Malang Raya dan sekitarnya juga mengalami hal serupa. Gempa yang mengguncang Malang Raya pada Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 15.17 WIB berkekuatan 3,7 skala Richter (SR).
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Musripan di Malang mengatakan bahwa lokasi gempa berada di epicentrum pada koordinat 8.10 LS, 112.59 BT (15 km Barat Daya Kota Malang, Jawa Timur,) pada kedalaman 5 kilometer. "Ini hasil analisa kami," jelasnya.
Peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi atau guncangan tersebut dirasakan hampir di seluruh wilayah Malang raya, termasuk Karangkates yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar.
"Sampai sekarang belum ada aktivitas gempa bumi susulan," kata Musripan sembari menambahkan bahwa gempa tersebut dalam skala intensitas II SIG-BMKG yang dirasakan hampir seluruh warga di wilayah tersebut.
Musripan menambahkan, pemicu gempa bumi ini diperkirakan adalah aktivitas sesar lokal, namun tidak berpotensi tsunami. Hanya saja, meski gempa tersebut termasuk kecil, kedalamannya hanya 5 kilometer (lokal), sehingga guncangannya cukup terasa kendati areanya tidak luas.
“Walaupun tidak berpotensi tsunami, kami imbau masyarakat tetap tenang dan tetap terus mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun BMKG atau SAR, terutama warga yang berada di kawasan pesisir Pantai di Kecamatan Bantur hingga Ampelgading, kabupaten Malang," pesan Musripan.
Menyinggung korban jiwa maupun kerugian materiil akibat kerusakan, Musripan mengatakan sampai saat ini belum ada laporan dari warga, BPBD, PMI, maupun pihak lainnya terkait kerusakan maupun korban jiwa maupun luka-luka. "Mudah-mudahan tidak sampai terjadi kerusakan maupun korban luka-luka dan tidak ada gempa susulan maupun tsunami," harapnya.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya