Menuju konten utama

Gempa 3,8 SR Mengguncang Sulteng Jumat Dini Hari

Gempa bumi berkekuatan 3,8 SR mengguncang wilayah Parigi, Moutong, Sulawesi Tenggara dan sekitarnya pada Jumat, pukul 01.27 WITA.

Gempa 3,8 SR Mengguncang Sulteng Jumat Dini Hari
Ilustrasi Gempa Bumi. FOTO/iStock

tirto.id - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan 3,8 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tenggara dan daerah sekitarnya pada Jumat (25/1/2019) pukul 01.27 WITA.

Berdasarkan pantauan BMKG, gempa bumi terjadi di titik koordinat episentrum 0,25 LS dan 120,03 BT atau tepatnya berada di lokasi Teluk Tomini yang berjarak 8 kilometer dari arah utara Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong dengan kedalaman 10 km.

"Analisa peta guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa juga dirasakan di Palu dengan skala intensitas II MMI," ucap Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Palu Cahyo Nugroho pada Jumat (25/1/2019) melalui akun resmi BMKG @infoBMKG, Jumat (25/1/2019) dini hari.

Analisis BMKG terhadap kedalaman hiposentrumnya menunjukkan gempa berjenis dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Namun, BMKG memastikan gempa yang terjadi tidak menimbulkan tsunami walaupun terjadi di laut.

"Kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," ucap Cahyo.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, lanjut Cahyo, tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal setempat. Meskipun dangkal dan terjadi di laut, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Hingga saat ini BMKG belum mencatat adanya gempa susulan. Bagi masyarakat yang terdampak, juga belum ada laporan mengenai kerusakan harta benda yang dialami.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno