tirto.id - PT Garuda Indonesia (Persero) membatalkan sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu hingga 2 Oktober 2018. Pembatalan penerbangan dilakukan menyusul terjadinya gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
“Dengan situasi force majeure ini, seluruh penumpang Garuda Indonesia terdampak pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Palu dapat melakukan reschedule jadwal penerbangannya,” kata Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono melalui keterangan resminya yang diterima Tirto pada Minggu (30/9/2018).
Selain karena situasi yang masih belum stabil, pembatalan sejumlah penerbangan juga dikarenakan Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie yang berhenti beroperasi untuk sementara waktu.
Berikut sejumlah penerbangan yang dibatalkan terhitung sejak 28 September hingga 2 Oktober 2018.
28 September 2018:
GA622 (Jakarta-Palu)
29 September 2018:
GA623 (Palu-Jakarta)
GA608 (Makassar-Palu)
GA609 (Palu-Makkasar)
GA686 (Luwuk-Palu)
GA687 (Palu-Luwuk)
GA622 (Jakarta-Palu)
30 September 2018:
GA623 (Palu-Jakarta)
GA608 (Makassar-Palu)
GA609 (Palu-Makassar)
GA622 (Jakarta-Palu)
GA7852 (Makassar-Palopo)
GA7853 (Palopo-Makassar)
1 Oktober 2018:
GA623 (Palu-Jakarta)
GA608 (Makassar-Palu)
GA609 (Palu-Makassar)
GA622 (Jakarta-Palu)
2 Oktober 2018:
GA623 (Palu-Jakarta)
Hengki mengatakan para penumpang yang penerbangannya dibatalkan dapat memastikan kembali jadwal penerbangannya dengan menghubungi call center Garuda Indonesia di nomor 021-23519999 dan 0804-1-807-807.
“Penumpang juga diimbau untuk memastikan nomor kontak dan alamat surel yang tercantum pada tiket agar kami dapat menghubungi apabila terjadi perubahan jadwal penerbangan,” ujar Hengki.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR terjadi pada Jumat (28/9/2018) petang, pukul 17:02:44 waktu Indonesia barat (WIB) atau sekitar pukul 18:02:44 waktu Indonesia bagian Tengah (WITA).
Lokasi gempa berada di sekitar 0.18 LS, 119.85 BT (27 km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah) dengan kedalaman sekitar 10 km. Tsunami terjadi beberapa menit setelah gempa.
Waktu tiba tsunami tersebut, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.22 WIB. Tinggi kenaikan air laut saat tsunami terjadi ialah 1,5 meter.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra