Menuju konten utama

Ganjar Klaim Lebih Suka Adu Gagasan Bukan Politik Drama

Capres Ganjar Pranowo menegaskan, dirinya hanya akan adu gagasan dalam pertarungan memperebutkan kursi presiden.

Ganjar Klaim Lebih Suka Adu Gagasan Bukan Politik Drama
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ganjar Pranowo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) melambaikan tangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan tidak suka dengan sebuah drama menjelang Pemilu 2024. Hal itu menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutanya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar di DPP Golkar, Senin (6/11/2023).

Ganjar menegaskan, dirinya hanya akan adu gagasan dalam pertarungan memperebutkan kursi presiden.

"Saya tidak berkomentar apapun (tentang pidato Jokowi). Saya lebih senang dengan politik gagasan. Orang bisa berkomentar apapun dan saya lebih senang berpolitik gagasan. Dengan beradu gagasan demokrasi akan kita jaga. Sehingga, cara-cara yang tidak pas tidak kita pakai," kata Ganjar di Gedung CSIS, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).

Ia berharap, semua pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden lainnya punya sikap yang sama dengannya. Dengan begitu, kata Ganjar, Pemilu 2024 akan berjalan dengan adil.

"Sehingga gagasan itu bisa disampaikan secara beretika dan jujur," ucap Ganjar.

Sebelumnya, Jokowi mengakui terlalu banyak drama dan sinetron dinamika politik yang terjadi belakangan ini menjelang perhelatan Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya ketika menghadiri perayaan HUT ke-59 Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).

"Saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan seharusnya pemilu itu bertarung dengan gagasan bukan melibatkan perasaan. Orang nomor satu di Indonesia itu mengakui yang terjadi pada politik teranyar ialah melibatkan perasaan.

"Meskinya, kan, pertarungan gagasan, mestinya pertarungan ide bukan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot kita semua. Tidak usah diteruskan nanti kemana-mana," ucap Jokowi.

Baca juga artikel terkait CAPRES GANJAR PRANOWO atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Politik
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Reja Hidayat