Menuju konten utama
Debat Pilgub Jateng 2018:

Ganjar dan Sudirman Saling Menyalahkan Soal PLTPB Gunung Slamet

Ganjar Pranowo dan Sudirman Said saling menyalahkan saat berdebat tentang persoalan yang muncul akibat proyek PLTPB di Gunung Slamet.

Ganjar dan Sudirman Saling Menyalahkan Soal PLTPB Gunung Slamet
Dua pasangan cagub dan cawagub Jateng, Ganjar Pranowo -Taj Yasin dan Sudirman Said - Ida Fauziyah mengikuti debat pilgub jateng 2018 tahap ketiga di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/6/2018). ANTARA FOTO/R. Rekotomo.

tirto.id - Calon Gubernur Jateng nomor urut 2 Sudirman Said menyoroti masalah pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di Jawa Tengah untuk mengkritik kinerja lawannya yang juga petahana, Ganjar Pranowo.

Sudirman menyinggung hal itu dalam Debat Pilgub Jateng tahap ketiga di Hotel Patra Semarang, pada Kamis malam (21/6/2018).

Mantan Menteri ESDM itu menyoroti lambannya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, terhambatnya pembebasan lahan jalan tol di Kendal, hingga masalah yang muncul terkait dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di lereng Gunung Slamet.

Mengenai PLTPB di lereng Gunung Slamet, menurut Sudirman, semestinya Pemprov Jateng bisa mengawal pengerjaan proyek itu sehingga tidak memunculkan keluhan masyarakat.

Kenyataannya, menurut dia, kondisi jalan lingkungan dan sumber-sumber air di sekitar proyek itu rusak dan lahan pertanian terancam.

“Ini contoh nyata, banyak persoalan belum selesai,” kata Sudirman.

Sebaliknya, Ganjar berdalih selama ini Pemprov Jateng mengawal pengerjaan proyek-proyek infrastruktur dengan hati-hati. Dia mengklaim tidak mau memaksakan pengerjaan sejumlah proyek ketika masih ditolak oleh warga.

“Itu cara Jawa Tengah, tidak grusa grusu. Termasuk [PLTPB] yang diprotes warga di Gunung Slamet. Kami sudah kirimkan tim ke sana,” ujar Calon Gubernur Jateng nomer urut 1 tersebut.

Ganjar juga mengingatkan bahwa izin proyek pembangkit tenaga Gheothermal tersebut dikeluarkan oleh Sudirman saat menjabat Menteri ESDM.

“Saya tidak salahkan menteri. Ini sudah benar […..] Tapi, ingat pak Sudirman yang tanda tangan di sini,” kata Ganjar sambil menunjukkan dokumen surat perizinan itu di layar tablet miliknya.

Sudirman tampaknya menolak disalahkan. Dia menjawab kritik Ganjar dengan menyatakan, “Izin dari menteri [soal PLTPB Gunung Slamet] tidak keluar tanpa rekomendasi dari Pemkab dan Pemprov.”

Namun, saat mendapat kesempatan bicara, Ganjar balik menyerang dengan menyatakan semestinya ada tim kementerian yang tetap mengecek lokasi proyek meski sudah ada rekomendasi dari Pemda.

Ia menambahkan semestinya Sudirman tidak memprotes dampak proyek PLTPB di lereng Gunung Slamet karena pernah menerbitkan izin proyek itu. Sebab, kata Ganjar, seharusnya Sudirman tidak mengeluarkan izin proyek itu jika menilai ada potensi pembangunannya bisa memicu dampak buruk, seperti memperkeruh air.

Pada penghujung perdebatan tersebut, Sudirman menyatakan dirinya tidak bermaksud memprotes pembangunan proyek pembangkit tenaga gheothermal itu. Dia mengaku hanya menyampaikan keluhan masyarakat yang seharusnya segera ditangani oleh Pemprov Jateng.

Selama ini, sejumlah kelompok masyarakat dan aktivis memprotes proses pembangunan Proyek PLTPB di lereng Gunung Slamet karena terindikasi merusak lingkungan. Salah satu dampaknya ialah pencemaran sungai di dekat lokasi proyek itu.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JATENG 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom