tirto.id - Pelatih kepala sektor ganda putra di lingkungan pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, mengungkapkan jika sektor yang ia pimpin mendapat target untuk meloloskan dua pasang wakil ke Olimpiade Tokyo 2020. Demi mencapai target tersebut, ia harus menyusun berbagai program penunjang, serta menetapkan strategi yang tepat untuk anak-anak didiknya.
"Saya harus menyusun program, mengirim pemain, dan menetapkan strategi permainan dengan tepat karena sektor ganda putra mendapatkan target untuk menempatkan dua wakil dalam Olimpiade Tokyo," terang Herry, sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (8/1/2019).
Saat ini posisi puncak sektor ganda putra bulu tangkis dunia tengah diduduki oleh wakil Indonesia, lewat prestasi gemilang pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Namun hal itu tak lantas membuat Herry puas. Pria kelahiran Pangkal Pinang 56 tahun lalu tersebut menginginkan agar tidak terjadi kesenjangan prestasi yang terlalu jauh antara pasangan Marcus/Kevin dengan ganda putra Indonesia lainnya.
"Harus ada pasangan lain yang mendekat ke Kevin/Marcus dan tidak terlalu jauh peringkatnya. Sampai sekarang, pasangan yang punya peringkat paling dekat adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto," tambahnya.
Selain Marcus/Kevin yang menduduki peringkat 1 dunia sektor ganda putra, posisi terdekat milik wakil Indonesia berikutnya adalah pasangan Fajar/Rian yang bercokol di nomor 7. Kemudian, ada duet ganda senior yang pernah meraih dua kali gelar juara dunia (2013 dan 2015), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang kini menempati ranking 9 dunia.
Lalu di luar kelompok 10 besar dunia, Indonesia masih memiliki Berry Angriawan/Hardianto, yang memiliki peringkat 18. Dan pasangan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso yang menempati ranking 24 dunia.
Meskipun satu negara hanya boleh maksimal mengirimkan dua wakil saja untuk tiap sektor di bulu tangkis, namun Herry berharap setidaknya ada lebih dari dua wakil ganda putra Indonesia yang saling bersaing serta memiliki peluang masuk Olimpiade.
"Penghitungan poin Olimpiade itu mulai April 2019 hingga April 2020. Saya berharap setidaknya ada empat pasangan yang sama-sama berpeluang masuk Olimpiade dan bukan hanya dua pasangan," tutup Herry.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus