Menuju konten utama
All England 2024

Daftar Juara All England Ganda Putra Indonesia Selain Fajar-Rian

Ganda putra Fajar/Rian juara All England 2024 pada Minggu (17/3) malam. Simak daftar lengkap ganda putra Indonesia juara All England, siapa yang terbaik?

Daftar Juara All England Ganda Putra Indonesia Selain Fajar-Rian
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardian (kiri) di All England 2023. ANTARA FOTO/HO/Humas PBSI/mrh/tom.

tirto.id - Pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto sukses meraih gelar juara All England 2024 sektor ganda putra. Keberhasilan keduanya kian meneguhkan dominasi atlet ganda putra Indonesia di turnamen badminton tertua di dunia tersebut.

Fajar/Rian kembali mengukuhkan diri sebagai juara All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada Minggu malam, 17 Maret 2024. Melalui perjuangan selama 44 menit, Fajar/Rian menundukkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia, dengan skor 21-16 dan 21-16.

Kemenangan tersebut jelas menjadi sejarah bagi sektor ganda putra Indonesia di ajang All England. Hasil tersebut membuat ganda putra Indonesia meraih gelar ke-24 sepanjang sejarah All England.

Jumlah itu memang bukan yang terbanyak, karena masih ada Inggris dengan koleksi 28,5 gelar juara di ganda putra. Terdapat angka 0,5, lantaran edisi 1922 Guy Alexandre Sautter (Inggris) menjadi juara usai berpasangan dengan pemain Irlandia, Frank Devlin.

Terlepas dari itu, bisa dibilang bahwa Indonesia merupakan raja di sektor ganda putra All England. Pasalnya semua gelar para pemain Inggris direbut pada masa lampau, dan terakhir kali tahun 1938 lewat Leslie Nichols/Ralph Nichols. Usai lebih banyak negara yang berpartisipasi di All England, dominasi Inggris langsung terhenti.

Gelar pertama ganda putra Indonesia di badminton All England diperoleh pada edisi 1972, lewat Christian Hadinata/Ade Chandra. Mereka mengalahkan wakil tuan rumah, Ray Stevens/Mike Tredgett, dengan skor 15-5 dan 15-12. Setahun kemudian Hadinata/Chandra mempertahankan gelar juara, dengan menaklukkan rekan senegara, Tjun Tjun/Johan Wahjudi.

Menariknya, selepas itu dominasi dipegang oleh Tjun/Wahjudi. Kegagalan di final tahun 1973 berhasil mereka jadikan pelajaran. Hasilnya, 6 gelar All England dalam rentang 7 tahun sukses didapat Tjun/Wahjudi.

Gelar pertama mereka raih tahun 1974, dengan membalas kekalahan melawan Hadinata/Chandra, 15-8 dan 15-6. Setahun kemudian kembali terjadi laga final antara kedua pasangan. Tjun/Wahjudi kembali menunjukkan kemampuannya di laga puncak, kali ini dengan skor 15-11 dan 15-5.

Dominasi Tjun/Wahjudi sempat terhenti karena pada 1976 gelar juara menjadi milik pemain Swedia, Bengt Fröman/Thomas Kihlström. Tapi setelahnya Tjun/Wahjudi kembali menggila dengan 4 gelar juara beruntun.

Mulai 1977 hingga 1980, secara berurutan Tjun/Wahjudi mengalahkan Hadinata/Chandra (1977 dan 1978), Stefan Karlsson/Claes Nordin (1979) asal Swedia, dan Stevens/Tredgett (1980). Hasil itu juga membuat Tjun/Wahjudi menjadi ganda putra terbaik Indonesia sejauh ini di All England.

Sejatinya pada edisi 1981 pasangan Tjun/Wahjudi juga kembali berhasil menembus final. Namun mereka digagalkan rekan senegara, yakni Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono. Heryanto/Kartono lantas kembali menjadi juara tahun 1984, usai di final menundukkan Mike Tredgett/Martin Dew asal Inggris.

Selepas era Heryanto/Kartono, Indonesia lantas harus menanti hingga 1992 sebelum ada ganda putra Merah Putih kembali naik ke podium tertinggi All England. Kejuaraan edisi 1992, Rudy Gunawan/Eddy Hartono menjadi yang terbaik dengan mengalahkan Jan Paulsen/Henrik Svarrer di final.

Rudy Gunawan kemudian juara lagi pada edisi 1994, tapi kali ini berpasangan dengan Bambang Suprianto. Mereka mengalahkan Ricky Subagja/Rexy Mainaky lewat straight game.

Kisah Ricky/Rexy mirip dengan Tjun/Wahjudi. Usai gagal di final, mereka lantas bangkit di tahun berikutnya. Terbukti 2 gelar juara didapat Ricky/Rexy pada tahun 1995 dan 1996.

Setelah era Ricky/Rexy, 3 gelar lain masih bisa dibawa pulang Indonesia hingga awal 2000-an. Masing-masing lewat aksi Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999), Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001), dan Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003).

Indonesia lantas dipaksa menanti 11 tahun, sebelum sektor ganda putra kembali menjuarai All England. Pada 2014, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi kampiun usai mengalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dengan skor 21-19 dan 21-19.

Keberhasilan Ahsan/Hendra saat itu seolah menjadi tonggak awal dominasi ganda putra Indonesia di All England. Pasalnya, sejak 2014 hingga sekarang, ganda putra Indonesia sukses meraih 7 gelar dari total 11 edisi penyelenggaraan.

Usai Ahsan/Hendra, kemudian muncul pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Pasangan berjuluk The Minions itu juara 2 kali beruntun pada 2017 dan 2018.

Gelar perdana All England milik The Minions diraih dengan mengalahkan Li Jun Hui/Liu Yu Chen (China), 21-19 dan 21-14. Setahun kemudian mereka mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), 21-18 dan 21-17.

All England edisi 2019, Marcus/Kevin gagal mencetak hattrik. Tapi Indonesia tetap menjadi yang terbaik lewat Ahsan/Hendra. Ketika itu The Daddies menang final dalam laga epik saat mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), hanya dengan "3 kaki". Disebut demikian lantaran 1 kaki Hendra Setiawan sejatinya mengalami cedera sejak pertengahan laga semifinal.

Dominasi Indonesia kemudian sempat direbut Jepang, yang meraih 2 gelar pada edisi 2020 dan 2021 melalui Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Tapi setelahnya gelar kembali ke pangkuan kontingen bulu tangkis Indonesia.

Ahsan/Hendra 2 kali menjadi korban keganasan juniornya sendiri. Ketika final All England 2022 mereka dikalahkan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Setahun berselang, giliran Fajar/Rian yang mengalahkan pasangan berjuluk The Daddies tersebut.

Gelar ke-2 bagi Fajar/Rian lantas direbut semalam, dengan mengalahkan Aaron/Soh. Catatan itu membuat Fajar/Rian bisa bersanding dengan Ahsan/Hendra, Marcus/Kevin, Hadinata/Chandra, Heryanto/Kartono, dan Ricky/Rexy, yang sama-sama meraih 2 gelar juara All England.

"Sangat senang bisa back-to-back juara di All England. Ini juga gelar pertama kami setelah All England tahun lalu. Kami ingin terus konsisten, berprestasi lagi, juara di setiap turnamen, dan rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, karena kami datang dengan status tidak diunggulkan," ucap Fajar, melalui keterangan pers PP PBSI, dikutip dari laman Djarum Badminton.

Daftar Lengkap Ganda Putra Indonesia Juara di All England

Berikut daftar lengkap pemain ganda putra Indonesia yang berhasil menjuarai turnamen badminton All England:

  • 1972: Christian Hadinata/Ade Chandra
  • 1973: Christian Hadinata/Ade Chandra
  • 1974: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
  • 1975: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
  • 1977: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
  • 1978: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
  • 1979: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
  • 1980: Tjun Tjun/Johan Wahjudi
  • 1981: Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono
  • 1984: Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono
  • 1992: Rudy Gunawan/Eddy Hartono
  • 1994: Rudy Gunawan/Bambang Suprianto
  • 1995: Ricky Subagja/Rexy Mainaky
  • 1996: Ricky Subagja/Rexy Mainaky
  • 1999: Candra Wijaya/Tony Gunawan
  • 2001: Tony Gunawan/Halim Haryanto
  • 2003: Candra Wijaya/Sigit Budiarto
  • 2014: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
  • 2017: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
  • 2018: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
  • 2019: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
  • 2022: Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana
  • 2023: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
  • 2024: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Baca juga artikel terkait ALL ENGLAND 2024 atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Oryza Aditama