tirto.id - Pada 29 Maret 2017, Samsung mengadakan hajatan besar. Mereka meluncurkan ponsel pintar premium terbaru, Samsung Galaxy S8. Samsung Galaxy S8 merupakan ajang pembuktian Samsung. Sehingga tak mengherankan jelang kemunculannya diwarnai rumor spesifikasi yang ramai berseliweran di internet.
Akhirnya tepat pukul 22.00 WIB, atau waktu setempat di Lincoln Center, New York, Amerika Serikat, Samsung mengumumkan secara resmi ponsel pintar premium mereka, Samsung Galaxy S8 dengan tajuk “Unbox your phone”. Acara tersebut, juga disiarkan secara streaming oleh Samsung melalui banyak saluran seperti Facebook Live, YouTube, dan situsweb resmi mereka.
DJ Koh, Samsung Mobile Chief, mengungkapkan di awal acara peluncuran, “seperti yang kamu tahu semua, ini adalah tahun yang menantang bagi Samsung […] dan hari ini kami di sini untuk merayakan tonggak baru. Bukan hanya perangkat baru, tapi sebuah jalan baru untuk pengalaman dunia.”
Di acara peluncuran tersebut, Samsung menghadirkan desain “Infinity display” yang menurut DJ Koh, dianggap sebagai “era baru desain ponsel pintar.” Infinity display yang diusung S8, menurut Koh adalah, “dunia tanpa batasan (dibaca:bezel).” Dengan Infinity display, S8 menambah ukuran layar, tanpa perlu memperbesar ukuran ponsel pintar mereka. S8 dianggap berhasil mempertahankan ukuran kenyamanan suatu ponsel pintar.
Secara spesifikasi, rumor dan kenyataan saat peluncuran berjalan beriringan. Secara sederhana, rumor-rumor soal spesifikasi, hampir semuanya benar. Samsung Galaxy S8 mengusung Android 7.0 dan menghadirkan dua ukuran ponsel, 5,8 inci dan 6,2 inci. Selain itu, prediksi soal Snapdargon 835 juga benar. Prosesor dari Qualcomm tersebut, dibenamkan di tubuh S8.
Galaxy S8 menghadirkan ukuran penyimpanan sebesar 64GB. Terlihat kecil memang tapi ukuran penyimpanan bisa ditambah dengan memanfaatkan microSD hingga 256GB yang bisa ditancapkan di slot khusus dalam S8. Jika dirasa kurang cukup, pengguna bisa mengkanibal salah satu slot dual-SIM dan memanfaatkannya untuk microSD hingga 256GB.
Selain itu, S8 juga hadir dengan kamera utama sebesar 12MP dan kamera depan 8MP. Samsung pun menggunakan baterai dengan kapasitas 3.000 mAh untuk ponsel pintar premiumnya tersebut. Dengan spesifikasi dan tampilan yang “garang”, Samsung benar-benar mencoba memukul balik kesialan mereka tahun-tahun lalu.
Samsung Galaxy S8, akan tersedia dengan beragam pilihan warna. Warna-warna tersebut adalah: midnight blue, orchid gray, arctic silver, maple gold, dan coral blue.
Selain meluncurkan S8, Samsung juga turut meluncurkan Samsung Dex, sebuah perangkat yang bisa mengubah S8 menjadi personal computer atau PC. Lainnya, Samsung juga meluncurkan kamera Gear 360 dan perangkat virtual reallity Gear VR.
Di Amerika Serikat, Samsung S8 akan dijual dengan harga $750 atau membeli dengan sistem kontrak melalui provider Verizon seharga $30 per bulan selama 24 bulan. Samsung S8 Plus dijual seharga $840 atau membeli dengan sistem kontrak melalui provider Verizon seharga $35 per bulan selama 24 bulan.
Tumpuan Pada Galaxy S8
Peluncuran Samsung Galaxy S8, merupakan titik balik pembuktian Samsung. Data terakhir yang dimuat Statista menyebutkan, di Kuartal IV- 2016, Samsung memperoleh pangsa pasar sebesar 18,1 persen ponsel pintar di dunia. Samsung kalah tipis oleh Apple yang di kuartal tersebut. Apple memperoleh 18,3 persen pangsa pasar ponsel pintar dunia pada kuartal IV- 2016. Padahal, di kuartal III- 2016, Samsung masih memimpin dengan 20 persen pangsa pasar ponsel pintar dunia. Ini tak terlepas dari dampak buruk skandal Note 7 yang membuat Samsung babak belur.
Credit Suisse memperkirakan bahwa Samsung kehilangan uang pendapatan senilai $17 miliar dari dihentikannya produksi dan penjualan Samsung Galaxy Note 7 yang mengalami kegagalan. Samsung Note 7, kemudian dimatisurikan oleh Samsung lantaran menyulut pelbagai masalah.
Samsung Note 7, diberitakan mengalami serangkaian ledakan dan mengakibatkan maskapai-maskapai penerbangan di dunia, ramai-ramai melarang Note 7 masuk ke pesawat. Belakangan, Samsung mengungkapkan bahwa penyebab berbagai ledakan yang melanda Note 7, terjadi karena kegagalan baterai di perangkat tersebut. Penarikan dari seluruh dunia tak bisa dihindari. Namun, kabar terbaru menyebutkan Samsung akan menjual Note 7 versi refurbish.
Dampak skandal Note 7 memang luar biasa bagi Samsung, firma riset pemasaran Branding Brand mengungkapkan, 34 persen pelanggan Samsung saat ini, mengaku tidak akan menggunakan produk ponsel pintar lain dari perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Bahkan, sepertiga responden mengungkapkan, mereka akan membeli produk dari kompetitor utama Samsung, yaitu Apple.
Bukan hanya Samsung saja yang terkena pukulan kala mereka gagal dengan Note 7, secara keseluruhan, penjualan Samsung pun mengalami penurunan. The Telegraph menulis Samsung mengalami penurunan penjualan pertama kali dalam lima tahun terakhir, selepas insiden memalukan Note 7.
Di 2016, Samsung memperoleh penjualan hanya di angka 97,8 triliun Won. Padahal, di 2015, Samsung sempat memperoleh penjualan hingga 100,5 triliun Won.
Selain berbagai rentetan kesialan dalam bisnis, Samsung juga terkena musibah lain. Lee Jae-young, pemimpin de facto Samsung, terjerat skandal korupsi di Korea Selatan. Sebuah skandal pemanfaatan pengaruh atau konflik kepentingan dengan Presiden Park Geun-hye. Lee dituduh melakukan penyuapan, penggelapan, dan sumpah palsu oleh otoritas di Korea Selatan. Lee melalui kuasa hukumnya, membantah tuduhan itu semua.
Pelbagai masalah ini tentu akan terobati bila Galaxy S8 yang digadang-gadang menjadi titik balik Samsung, bisa sukses di pasaran. Kini, tumpuan baru itu ada di Samsung Galaxy S8.
Tentang fitur canggih Samsung Galaxy S8 dapat dibaca pada artikel Tirto tentang Fitur-fitur Canggih Samsung Galaxy S8.
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Suhendra