tirto.id -
Kemudian jika digabungkan, pemilih yang merasa semangatnya diwakili oleh keempat tokoh tersebut yaitu Prabowo-Sandi memperoleh angka 54,9 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 38,6 persen.
Menyoroti hasil survei tersebut Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia mengatakan akan menambah suara dari kalangan milenial. Caranya, capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf bakal mengeluarkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra Kerja.
"Ini bagian daripada program untuk memastikan bagi anak-anak usia SMA [yang] mau masuk kuliah, tidak mampu tapi mau kuliah. Dan yang sudah selesai kuliah, dan kami latih mereka dengan Kartu Pra Kerja, ujarnya saat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/2/2019).
Menurutnya, kedua kartu tersebut dapat menjadi stimulus kepada para pemuda untuk memilih Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 17 April 2019 nanti.
"Untuk kemudian pada akhirnya, kami menargetkan agar pilihan dari anak-anak muda ini adalah Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf," kata Bahlil.
Namun, dirinya mengklaim jika pemuda yang berusia 18 sampai 19 tahun yang tidak melanjutkan sekolahnya di Perguruan Tinggi, rata-rata memilih Jokowi-Ma'ruf. Tetapi ia mengakui jika saat ini pertarungan antara Jokowi Maruf dengan Prabowo-Sandi adalah di kelompok anak muda.
"Memang ranah pertarungan kami itu adalah ranah pertarungan di anak muda yang rata-rata baru tamat kuliah atau tamat D1 D2. Nah, di situ," pungkasnya.
Cyrus Network melakukan survei pada 18 hingga 23 Januari 2019. Responden survei ini sebanyak 1.230 orang yang berasal dari 123 desa atau kelurahan di 34 provinsi se-Indonesia. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error dalam survei ini plus minus 3 persen. Artinya, persentase dalam survei bisa bertambah atau kurang sekitar 3 persen.
Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Agung DH