tirto.id - Idling stop merupakan salah satu fitur sepeda motor yang dapat mematikan mesin secara otomatis. Beberapa produk kerap dilengkapi idling stop system (ISS), tepatnya sejumlah kendaraan roda dua keluaran baru.
Motor rilisan Honda seperti Beat Pop, Beat Sporty, Vario 150, sudah ditempeli oleh teknologi idling stop. Adapun perusahaan Yamaha secara khusus menyebutnya fitur stop and start system (SSS), misal ada di Aerox ABS.
Cara kerja idling stop system pada dasarnya mematikan mesin motor ketika tidak sedang membutuhkan kinerja. Pemanfaatan teknologi tersebut dilakukan melalui tombol tertentu di kendaraan, bisa diaktifkan ataupun tidak.
Berikut ini keterangan mengenai fungsi idling stop, penyebab dan cara mengatasinya jika tak berfungsi, serta kelemahannya.
Fungsi Idling Stop Sepeda Motor
Salah satu fungsi idling stop motor adalah memberhentikan kinerja mesin saat kendaraan tidak membutuhkan performa. Pengguna motor biasanya dapat memperoleh fungsi tersebut ketika berhenti di lampu merah.
Lantaran sensor tarikan gas sedang dalam kondisi nol, kendaraan secara otomatis mematikan mesinnya. Peristiwa ini juga kerap dialami oleh pengendara yang berhenti singkat di tengah perjalanan, misal ketika macet.
Sebagaimana dikutip dari Global Honda, idling stop melalui fungsi tersebut bertujuan untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar. Hal ini diklaim lebih irit dibanding motor yang menyala ketika berhenti.
Adapun pengujiannya sudah dilakukan lewat metode ECE R40, menemukan hasil bahwa bahan bakar yang dihemat ada senilai 7 persen. Oleh sebab itu, kebertahanan bahan bakar pada motor berfitur idling stop bisa lebih lama.
Berikut ini beberapa fungsi idling stop motor jika disajikan melalui daftar.
- Mematikan mesin motor secara otomatis ketika tidak dibutuhkan kinerjanya;
- Menghemat bahan bakar;
- Menjaga kebertahanan bahan bakar untuk jarak tempuh yang lebih panjang.
Penyebab Fitur Idling Stop Motor Tidak Berfungsi
Idling stop tidak berfungsi dapat terjadi karena faktor komponen, kelistrikan, hingga ketidaktahuan para pengendara.
Sebut saja masalah yang muncul akibat komponen, teknologi tidak akan berjalan jika perangkat yang memberikan fiturnya rusak.
Bukan hanya itu, idling stop yang tidak menyala juga kemungkinan terjadi saat kelistrikan motor tidak stabil atau habis. Selain itu, permasalahan listrik ini juga timbul ketika kendaraan tidak dihidupkan dengan starter elektrik.
Adapun idling stop motor tidak berfungsi akibat ketidaktahuan pengguna merujuk pada pemanfaatan tombol pengaktif. Seandainya tombol tersebut tidak dipencet ke setelan aktif, maka dapat dipastikan fiturnya tidak berjalan.
Cara Mengatasi Idling Stop Tidak Berfungsi
Menyelesaikan masalah idling stop tidak berfungsi dapat dilakukan pengguna kendaraan sesuai permasalahan yang dihadapi. Komponen yang rusak misalnya, bisa diselesaikan dengan melakukan penggantian komponen.
Permasalahan kelistrikan yang menyebabkan idling stop tidak aktif bisa dijalankan dengan pengecekan dan perawatan kondisi listrik motor.
Seandainya ada beberapa perangkat yang perlu diperbaiki, seperti kiprok, aki, dan sebagainya, lakukan di teknisi kendaraan.
Adapun idling stop system yang tidak dipencet tombol pengaktifnya dapat diselesaikan secara sederhana. Anda hanya perlu mengubah setelan tersebut menjadi aktif di bagian kepala motor.
Selain beberapa solusi di atas, terdapat pula hal-hal yang perlu diperhatikan agar idling stop motor bekerja maksimal.
Di antaranya motor harus habis berjalan lebih dari 10 km/jam, suhunya lebih dari 60 derajat, gas dalam kondisi nol, dan kendaraan sudah berhenti lebih dari 3 detik.
Apa Kelemahan Idling Stop?
Idling stop system mempunyai sejumlah kekurangan. Kazuhiro Tanaka, Koji Korematsu, dan Yoshutsugu Yamazaki dalam “Study on Intelligent Idling Stop System” (2000), merangkum kelemahan idling stop berdasarkan daftar berikut.
- Ketika mesin dihidupkan kembali, membutuhkan tambahan konsumsi bahan bakar;
- Ketika mesin dinyalakan kembali, terdapat emisi gas yang keluar;
- Memberikan beban yang tinggi terhadap baterai kendaraan;
- Berpotensi merusak minyak pelumas lantaran mesin sering dihidupkan atau dimatikan.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yandri Daniel Damaledo