tirto.id - Fox International Productions (FIP), sebuah anak perusahaan dari rumah produksi film 20th Century Fox, akan memproduksi film pertama di Indonesia. Film yang akan diberi judul "212 Warrior" ini didasarkan pada kisah dari seri buku terlaris seputar seni bela diri, bersama produser Indonesia Lifelike Pictures
Kedua perusahaan akan mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan film tersebut di seluruh Indonesia dan kemungkinan untuk negara-negara lain. Film yang masuk ke dalam tahap produksi tahun ini, akan diproduksi oleh Sheila Timothy dan eksekutif produser Michael J Werner, mantan ketua Fortissimo Films yang merupakan konsultan dari FIP.
Sementara itu, sineas muda yang diakui publik, Angga Dwimas Sasongko telah ditetapkan menduduki kursi sutradara. Adapun Yayan Ruhian yang menjadi koreografer film "The Raid" juga ambil bagian dalam dalam tim produksi.
Film ini diambil dari kisah novel berjumlah 185 seri dengan karakter ikonik Wiro Sableng. Tokoh Wiro Sableng, sebagaimana diketahui, kini telah menjadi pahlawan legendaris di Indonesia dan memiliki basis penggemar yang masif.
Aktor Vino G. Bastian yang juga putra penulis novel serial asli Wiro Sableng, Bastian Tito, telah dipercaya menghidupkan karakter pahlawan ini. Sementara itu, pemain lainnya akan diperankan aktris Marsha Timothy dan Sherina Munaf.
Sebagai tambahan, skenario adaptasi ditulis oleh Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon, dan sastrawan Seno Gumira Ajidarma.
"Menggabungkan pemahaman kita soal preferensi penonton dan pasar Indonesia dengan keahlian FIP ini, film '212 Warrior' akan memenuhi permintaan penonton Indonesia untuk film berkualitas baik," jelas Sheila Timothy dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir dari laman Variety.
Karenanya, Timothy menambahkan, Presiden FIP Tomas Jegeus bersama Michael Werner sepakat untuk membuat "212 Warrior" sebagai film komersial yang besar. "Kami berharap untuk memperluas kolaborasi serial untuk film ini," ungkap Timothy.
Perlu diketahui, langkah untuk memproduksi film di Indonesia ini menyusul inisiatif produksi lokal lainnya oleh FIP di seluruh dunia. Di Asia, misalnya, FIP telah terlibat dalam film Korea "The Yellow Sea" dan film festival Cannes 2016 Cannes berjudul "The Wailing".
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari