tirto.id - Film Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash (Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas) memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Festival Film Locarno di Swiss pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Festival Film Locarno adalah salah satu ajang festival internasional tertua di dunia, yang tahun ini terselenggara pada tanggal 4-14 August 2021 di Locarno, Swiss.
"Kami dengan senang hati mengumumkan pemenang #Locarno74: ThePardo d'oro, Grand Prize Festival of the City of Locarno untuk film terbaik diberikan kepada Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash oleh Edwin, Indonesia / Singapura / Jerman," demikian dikutip Instagram Locarno Film Festival.
Film ini dibintangi oleh Marthino Lio sebagai Ajo Kawir dan Ladya Cherryl sebagai Iteung. Selain itu, Reza Rahadian, Ratu Felisha, dan Sal Priadi juga turut berperan dalam film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Dikutip The Hollywood Reporter, Leopard untuk sutradara terbaik jatuh ke tangan pembuat film veteran New York Abel Ferrara untuk Zeros and Ones, sebuah film thriller yang dibintangi Ethan Hawke sebagai seorang tentara Amerika yang ditugaskan untuk misi misterius di Roma setelah Vatikan diledakkan.
Penghargaan aktris terbaik diberikan kepada Anastasiya Krasovskaya untuk peran utamanya dalam drama Rusia Gerda karya Natalya Kudryashova.
Mohamed Mellali dan Valero Escolar menerima penghargaan aktor terbaik untuk film The Odd-Job Men oleh pembuat film Spanyol Neus Balls. Film ini merupakan komedi surealis, yang mengikuti tukang pipa yang berurusan dengan serangkaian klien eksentrik, juga memenangkan penghargaan Jaringan Sinema Eropa untuk film Eropa Terbaik di Locarno.
Penghargaan sutradara pendatang baru terbaik diberikan kepada Hleb Papou untuk dramanya The Legionnaire, tentang satu-satunya perwira Afrika-Italia di polisi anti huru hara Roma; Saskia Rosendahl memenangkan penghargaan aktris terbaik untuk penampilannya di No One's With The Calves karya Sabrina Sarabi, dengan Gia Agumava menang aktor terbaik untuk perannya dalam Wet Sand karya Elene Naveriani.
Tentang Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah karya adaptasi dari novel Eka Kurniawan dan kemudian diproduksi oleh Palari Film dengan sutradara Edwin.
Film ini juga akan tayang di Toronto International Film Festival (TIFF) untuk kategori Contemporary World Cinema.
Film ini bukan kolaborasi Cheryl dan Edwin yang pertama, sebelumnya mereka bekerja sama dalam beberapa film seperti Kara,Anak Sebatang Pohon (2005), Babi Buta yang Ingin Terbang (2008), Trip to the Wound (2008), Hulahoop Soundings (2009), Kebun Binatang (2012) dan Postcards from the Zoo (2012).
Sementara Edwin juga merupakan sutradara Aruna & Lidahnya (2018), Posesif (2017), Belkibolang (2010), 9808 Antologi 10 Tahun Reformasi Indonesia (2008), A Very Boring Conversation (2006), Dajang Soembi, Perempoean jang Dikawini Andjing (2004), dan A Very Slow Breakfast (2002).
Melalui film Babi Buta Yang Ingin Terbang, pada tahun 2009 Edwin mendapat penghargaan Best Director di Jakarta International Film Festival, Indonesia, Best Feature Film (Young Audience Award) dan Best Feature Film (Silver Montgolfiere) di Festival des 3 Continents, Nantes, Prancis, serta Best Asian Feature Film (Special Mention) di Singapore International Film Festival, Singapura.
Edwin juga menjadi Sutradara Terbaik dalam Asian Film Awards, Hong Kong 2012 melalui film Kebun Binatang. Sementara film Posesif membawanya menjadi Sutradara Terbaik dalam ajang FFI dan Festival Film Tempo (FFT) 2017. Pada tahun 2018, dia kembali menjadi Sutradara Terbaik dalam ajang FFI dan FFT melalui film Aruna & Lidahnya.
Editor: Iswara N Raditya