tirto.id - Sutradara Greta Gerwig hadir kembali dengan film bergenre drama romantis, Little Women, yang dibintangi Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, dan Timothée Chalamet.
Little Women diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Louisa May Alcott pada 1868 dan 1869, yang merupakan sekuel pertama sebelum Little Men (1871) dan Jo’s Boys (1886).
Film yang berdurasi 135 menit ini resmi dirilis pada 25 Desember 2019 di Amerika Serikat.
Dilansir IMDb, Little Women ditaksir menghabiskan biaya produksi sebesar 40 juta dolar AS, namun berhasil meraup pendapatan hingga 5 kali lipat.
Little Women masuk dalam jajaran film Box Office dengan pendapatan sebesar 216,6 juta dolar AS pada skala global. Film ini meraih rating 7,8/10 dari 131.602 ulasan pengguna di situs IMDb.
Sinopsis Little Women
Little Women mengisahkan tentang empat bersaudara yang hidup dengan mimpinya masing-masing. Meg March (Emma Watson) menikah dan membangun keluarga dengan guru sekolah, John (James Norton).
Jo March (Saoirse Ronan) merantau dan merintis karirnya sebagai penulis di New York. Amy March (Florence Pugh) belajar menjadi seniman di Paris, dan Beth March (Eliza Scanlen) yang suka bermain piano.
Pada suatu pesta, Jo bertemu dengan Laurie (Timothée Chalamet) yang merupakan bangsawan keluarga Laurence yang tinggal berseberangan dengannya. Laurie tahu bahwa ia mencintai Jo sejak pertama kali mereka bertemu, namun enggan mengatakannya.
Kendati demikian, hubungan keluarga March dan Laurence sangat baik. Sang kakek, Mr. Laurence, bahkan menghadiahkan piano milik mendiang putrinya kepada Beth.
Sementara itu, Beth yang polos dan baik menderita sakit demam berdarah hingga akhirnya meninggal. Ini membuat duka yang mendalam bagi semua anggota keluarga.
Kisah cinta yang rumit akhirnya muncul. Jo menolak cinta Laurie, lalu memutuskan untuk pergi ke New York dan menjadi penulis. Laurie yang putus asa kemudian berlibur di Paris dan bertemu dengan Amy. Tak berselang lama, mereka pun menikah.
Pada akhirnya, Jo yang patah hati menemukan cintanya, yaitu Friedrich (Louis Garel), seorang profesor yang tinggal di kos yang sama saat mereka berada di New York.
Berikut beberapa ulasan tentang Little Women:
1. Konsep klasik
Little Women mengambil latar belakang pasca Perang Sipil di Amerika. Pada era ini masyarakat Amerika masih menerapkan gaya klasik pada kehidupan sehari-hari seperti gaun berumbai yang dihiasi pernak-pernik, kereta kuda, dan mansion.
Selain itu, kelas sosial yang dihadirkan juga nampak jelas, yakni Laurence dari kalangan bangsawan, March sebagai orang biasa, dan Hummel yang miskin.
2. Adaptasi novel Little Women
Film Little Women merupakan adaptasi novel populer dengan judul yang sama karya Louisa May Alcott. Novel tersebut terdiri dari dua jilid yang terbit pada 1868 dan 1869, kemudian disatukan pada 1880 sebagai satu novel yang utuh.
Kisah dalam novel ini terinspirasi dari kehidupan sang penulis dengan ketiga saudara perempuannya.
Bahkan, novel ini telah diadaptasi dalam 19 film dan serial televisi sejak 1917.
3. Merepresentasikan cinta
Keluarga March merepresentasikan makna cinta yang hangat dan mendalam. Marmee setia mengurus rumah dan keempat putrinya saat sang suami pergi ke medan perang.
Meskipun hidup miskin, keluarga March tetap peduli dengan sesama, seperti mengunjungi keluarga Hummel yang memprihatinkan terutama saat musim dingin.
Kehangatan keluarga juga ditunjukkan oleh keempat bersaudara dengan canda tawa dan kasih sayang yang diberikan.
Penulis: Hanafi
Editor: Yantina Debora