tirto.id - Krisis diplomatik yang melanda Qatar diyakini FIFA akan mulai reda. Karenanya, FIFA tidak mengancam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar, demikian menurut keterangan presiden federasi sepakbola dunia tersebut, Gianni Infantino.
"Kami menghadapi krisis diplomatik," ujar Infantino kepada surat kabar Swiss Le Matin Dimanche, seperti dilansir AFP, Senin (12/6/2017). "Saya yakin kawasan (Teluk) akan kembali ke situasi normal," ujarnya.
Infantino juga mengungkapkan bahwa FIFA "memantau dengan saksama perkembangan situasi saat ini dan terus berkomunikasi dengan otoritas tertinggi Qatar.” Namun, ia menegaskan, Piala Dunia Qatar baru akan digelar lima tahun lagi.
"Jelas, bahwa sepakbola dapat memberikan sedikit kontribusi untuk memperbaiki situasi tersebut, saya tidak akan ragu menawarkan bantuan," ujar Infantino, seraya mengatakan FIFA semestinya tidak dicampuri oleh masalah geopolitik.
Seperti diberitakan sebelumnya, Arab Saudi dan para sekutunya termasuk Bahrain dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6/2017) pekan lalu karena mereka menuding Doha mendukung pendanaan ekstremisme.
Langkah tersebut memicu kehebohan diplomatik yang paling serius di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dan para ahli mengatakan perselisihan itu dapat mempengaruhi penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
Sejak dipilih secara kontroversial oleh FIFA pada 2010 sebagai tuan rumah, Qatar bersikukuh bahwa mereka adalah negara yang aman secara politik meskipun lokasinya berada di wilayah yang mudah berubah.
Sementara itu, tim nasional Qatar sendiri masih terlibat dalam kompetisi di babak kualifikasi untuk Piala Dunia 2018 di Rusia. Mereka berada di posisi terbawah grup dengan perolehan empat poin dari tujuh pertandingan.
Ada peluang yang sangat jauh sehingga mereka masih bisa finis di urutan ketiga dalam grup dan lolos ke babak "playoff" melawan tim yang finis ketiga di grup kualifikasi Asia lainnya, yang kemungkinannya bisa saja dengan Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab di antara lawan potensial lainnya.
Piala Dunia 2022 merupakan inti dari strategi yang disusun dengan hati-hati oleh negara tersebut untuk memproyeksikan Qatar ke tahap global melalui olahraga. Akan tetapi, perselisihan diplomatik dinilai bisa berdampak pada persiapan pesta olah raga sepak bola dunia tersebut.
Menjelang turnamen Piala Dunia, negara ini bahkan dijadwalkan untuk menjadi tuan rumah acara berbagai cabang olahraga, yang ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur dan pengalaman mereka, demikian yang diwartakan Antara.
Tahun ini, Qatar menyelenggarakan 72 acara, 39 di antaranya akan menjadi ajang kompetisi internasional.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari