tirto.id - Penyelenggara Formula E dan Federasi Automobil Internasional (FIA) mengumumkan serangkaian pembaruan peraturan olahraga untuk Musim 9 Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA. Hal itu dilakukan setelah disetujui oleh Dewan Olahraga Motor Dunia atau FIA.
CEO Formula E, Jamie Reigle mengatakan pada balap musim sebelumnya, balapan Formula E berlangsung dengan durasi sekitar 45 menit per satu kali balap.
"Pada Musim 9 akan berlangsung dalam beberapa putaran, bukan dalam periode waktu tertentu. Hal itu untuk menjaga konsistensi dengan peralihan ke putaran," kata Jamie melalui keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).
Kemudian, interupsi Safety Car dan Full Course Yellow pada balapan sekarang akan dikompensasi dengan putaran tambahan menggantikan fitur waktu balap tambahan.
Di sisi lain, Formula E dan FIA telah bekerja sama dengan mitra teknologi strategis untuk mengembangkan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya yang menghasilkan mobil Gen3 yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih ringan untuk menerima dorongan energi selama balapan.
"Kolaborasi ini telah menghasilkan pengembangan baterai yang mampu menerima energi 4kWh dalam waktu 30 detik-baterai EV tercanggih di dunia saat ini-yang dihasilkan oleh booster 600kW," ucapnya.
Pengisian daya Attack Charge selama 30 detik ini akan membuka dua periode Mode Serangan atau Attack Mode yang disempurnakan. Output daya mobil balap Gen3 akan meningkat dari 300kW menjadi 350kW.
Namun demikian, Attack Charge masih diujicobakan pada beberapa balapan tertentu di musim 9 ini.
Sedangkan untuk format Attack Mode yang sudah ada, yaitu peningkatan tenaga sementara yang diaktifkan oleh pembalap selama balapan, akan tetap dipertahankan meskipun di balapan tersebut tidak mengimplementasi Attack Charge. Adapun untuk fitur Fanboost telah ditiadakan seluruhnya pada Musim ke-9 ini.
"Peraturan olahraga kami yang telah diperbarui adalah bukti dari evolusi berkelanjutan dan dampak positif dari Kejuaraan Formula E ABB FIA bagi para pembalap, tim, mitra, dan penggemar ke dalam dunia mobil listrik," ujar Jamie.
Jamie mengatakan kombinasi dari peningkatan olahraga, perubahan besar dalam performa mobil, teknologi baterai yang mutakhir, dan inovasi dari Attack Charge akan membuat balapan lebih kompetitif serta menghibur sambil menampilkan masa depan untuk pengembangan EV.
"Ini adalah inti dari apa yang ingin dicapai oleh Formula E dan kami tidak sabar untuk melihat generasi baru ini menjadi nyata di Musim 9," tuturnya.
Jamie menuturkan setiap tim harus menyelesaikan setidaknya dua sesi Latihan Bebas 1 selama musim ini dengan pembalap yang belum pernah berkompetisi di kejuaraan. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada para pembalap pemula untuk merasakan kualitas unik dari balap Formula E dan berkontribusi pada kemajuan tim.
Hal itu sebagaimana yang dijelaskan oleh Alberto Longo, Co-Founder dan Chief Championship Officer, Formula E pada keterangan pers resmi FIA Formula E.
"Kami menciptakan kondisi yang sempurna bagi para pembalap dan tim terbaik untuk meraih kesuksesan dan kemenangan. Beralih ke lap memungkinkan tim untuk merencanakan strategi balapan dengan lebih baik," kata dia.
Lebih lanjut, Jamie mengatakan memperkenalkan 'Attack Charge' pada balapan di akhir musim ini akan menambah dimensi baru pada strategi balapan bagi tim dan ketertarikan bagi para penggemar.
"Kami juga mempersiapkan masa depan dengan memberikan kesempatan kepada para pembalap baru di kejuaraan ini untuk ikut serta dan menunjukkan kemampuan mereka," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan