Menuju konten utama

Fenomena Keluarga Pejabat Flexing, JK: Masyarakat Sangat Peka

Jusuf Kalla (JK) meminta para pejabat bisa bersikap bijak dalam kesehariannya.

Fenomena Keluarga Pejabat Flexing, JK: Masyarakat Sangat Peka
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menjadi pembicara saat Halaqah Satu Abad NU di DPP PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menyoroti terkait maraknya fenomena flexing atau pamer kekayaan yang dilakukan oleh keluarga pejabat, baik istri maupun anak-anaknya. Dia pun mengingatkan mereka agar lebih bisa bersikap bijak dalam kesehariannya.

"Yah, dijagalah situasi. Karena masyarakat sekarang sangat peka," tutur JK usai mengisi ceramah tarawih di Masjid Kampus UGM Yogyakarta, Jumat, (31/3/2023).

JK merinci akhir-akhir ini sedang banyak rentetan peristiwa yang terjadi di bangsa ini. Seperti, kelakuan pejabat, kasus kepolisian dua peristiwa yang berurut serta di kejaksaan yang banyak ditangkap. Dengan demikian, JK mengingatkan agar masyarakat sadar akan fenomena tersebut.

"Maka haruslah kita sadari. Kita jaga itu semua dan lihat kondisi masyarakat yang sangat peka seperti sekarang," bebernya.

Saat ini, hedonisme keluarga pejabat viral dalam satu bulan terakhir banyak terungkap setelah kasus penganiayaan anak pejabat Dirjen pajak terhadap anak pengerus GP Ansor viral. Untuk diketahui, gaya hidup mewah para pejabat juga menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bermula dari kasus pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta kekayaan tidak sesuai profil pekerjaannya. Dia pun meminta menteri dan kepala lembaga membina anak buahnya yang kerap pamer harta.

"Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, kepada pemerintah, dan hati-hati tidak hanya urusan pajak dan Bea Cukai. kepada kepolisian dan juga aparat penegak hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya dan kalau seperti itu ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa," ucap Jokowi saat membuka sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta, Kamis 2 Maret 2023.

Jokowi mengingatkan inti reformasi birokrasi adalah pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kritik kepala negara tidak hanya menyasar DJP dan Bea Cukai, tetapi juga ke institusi Polri, Kejaksaan Agung, maupun aparatur negara lainnya.

Jokowi kembali mengingatkan para pejabat untuk tidak pamer kekuasaan, kekayaan, apalagi sampai diunggah di media sosial.

"Sekali lagi saya ingin tekankan jangan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di medsos itu sebuah kalau aparat birokrasi ya sangat tidak pantas," tegasnya.

Baca juga artikel terkait HEDONIS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin