tirto.id - Benda yang diduga serpihan roket Cina ditemukan di ladang warga Sanggau, Kalimatan Barat. Berdasarkan keterangan warga, benda itu jatuh dari langit dan mengeluarkan cahaya pada Minggu, 31 Juli 2022.
Dikutip dari Kalbar Online, potongan lempengan besi dengan panjang sekitar lebih dari dua meter itu ditemukan di perkebunan sawit milik warga Desa Pengadang, Kecamatan Sekacam, Kabupaten Sanggau pada Senin, 1 Agustus 2022.
Benda yang diduga bagian roket Cina itu pertama kali ditemukan oleh warga bernama Yulius Talib. Dia adalah pemilik kebun sawit yang menjadi tempat mendarat serpihan itu.
Kapolres Sanggau AKBP, Ade Kuncoro Ridwan mengatakan, benda itu diduga bagian Roket Long March 5B yang diluncurkan dari China pada 24 Juli 2024. Saat ini, polisi sudah memasang police line guna mengantisipasi barang tersebut tidak diambil oleh siapapun. Lantas seperti apa fakta-faktanya?
Fakta-fakta Serpihan Roket Cina Jatuh di Sanggau
Senada dengan itu, situs Space.com melaporkan, inti dari roket Long March 5B seberat 25 ton itu menghantam atmosfer di atas Samudra Hindia. Sebagian besar booster terbakar ketika jatuh. Tapi para ahli memperkirakan, sekitar 20 persen sampai 40 persen dari bagian itu selamat.
Potongan booster itu ditemukan di sejumlah tempat, beberapa di antaranya cukup besar dan bisa menyebabkan kerusakan serius jika jatuh di desa atau kota, tapi sepertinya belum ada laporan korban atas kejadian itu.
Astrofisikawan dan pelacak satelit Jonathan McDowell, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics menulis di Twitter bahwa puing-puing roket itu salah satunya jatuh di Kalimatan.
"Puing-puing yang signifikan jatuh di Kalimantan, Indonesia dan [Sarawak], Malaysia (keduanya di Kalimantan). Tidak ada korban atau kerusakan properti yang dilaporkan, tetapi puing-puing berada di dekat desa dan beberapa ratus meter di jalan mana pun bisa menjadi cerita yang berbeda."
Sementara itu, Malay Mail melaporkan, Badan Antariksa Malaysia (MYSA) mengkonfirmasi bahwa roket Long March 5B China terdeteksi di wilayah udara Malaysia pada pukul 12.55 pagi.
Roket itu diluncurkan dari situs Wenchang Spacecraft di China pada 24 Juli untuk mengirim modul Wentian seberat 23.000 kg ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong.
Dalam sebuah pernyataan pada 29 Juli, MYSA mengatakan masuknya kembali sisa-sisa roket diharapkan antara 30 Juli dan 1 Agustus.
Editor: Iswara N Raditya