Menuju konten utama

Fakta-Fakta Rusia: Profil dan Sejarah Konflik dengan Ukraina

Fakta-fakta negara Rusia: profil dan sejarah konflik dengan Ukraina.

Fakta-Fakta Rusia: Profil dan Sejarah Konflik dengan Ukraina
Aktivis membawa spanduk di ddepan Kementrian Luar Negeri Ukraina menuntut Uni Eropa untuk meningkatkan sanksi tambahan terhadap Rusia, di pusat kota Kyiv, Ukraina, Senin (21/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas/WSJ.

tirto.id - Rusia merupakan negara yang terbentang di atas bentangan luas Eropa Timur dan Asia Utara. Dulunya, Rusia bernama Uni Republik Sosialis Soviet (U.S.S.R.; umumnya dikenal sebagai Uni Soviet).

Rusia menjadi negara merdeka usai pembubaran Uni Soviet pada Desember 1991.

Rusia dibatasi oleh Samudra Arktik dan Pasifik di utara dan timurnya. Negara ini memiliki bagian depan kecil di barat laut di Laut Baltik di St. Petersburg dan di oblast (wilayah), demikian dilansir dari Britannica.

Kemudian, di sebelah selatan Rusia berbatasan dengan Korea Utara, Cina, Mongolia, dan Kazakhstan, Azerbaijan, dan Georgia.

Di sebelah barat daya dan barat negara ini berbatasan dengan Ukraina, Belarus, Latvia, dan Estonia, serta Finlandia dan Norwegia.

BBC merangkum profil Rusia yang terbentuk dari rentang waktu berikut.

  • Abad ke-9 - Pendirian Kievan Rus, negara Slavia Timur besar pertama. Catatan tradisional, yang menjadi bahan perdebatan di kalangan sejarawan, mengaitkan pendiriannya dengan pemimpin semi-legendaris Viking (atau Varangian) Oleg, penguasa Novgorod, yang kemudian merebut Kiev, karena lokasinya yang strategis di Sungai Dnieper. Hingga akhirnya menjadi ibukota Kievan Rus.
  • Abad ke-10 - Dinasti Rurik didirikan dan pemerintahan Pangeran Vladimir Agung (Pangeran Volodymyr dalam bahasa Ukraina) menandai dimulainya zaman keemasan. Pada tahun 988 Vladimir menerima Kekristenan Ortodoks dan mulai mengubah Kievan Rus ke ritus Bizantium, dengan demikian membuka jalan bagi Kekristenan di timur.
  • Abad ke-11 - Kievan Rus mencapai puncaknya di bawah Yaroslav the Wise (pangeran agung 1019-1054), dengan Kiev menjadi pusat politik dan budaya utama Eropa timur.

Penyebab Konflik Rusia Ukraina

Ketegangan Rusia dan Ukraina mulai terjadi sejak akhir 2013 karena munculnya kesepakatan politik dan perdagangan penting dengan Uni Eropa.

Pada tahun 2014, muncul revolusi di Ukraina. Protes yang terjadi selama berbulan-bulan itu telah menggulingkan presiden Ukraina yang pro-Rusia bernama Viktor Yanukovych. Kekosongan kekuasaan ini dimanfaatkan Presiden Putin untuk mengambil alih wilayah Krimea, semenanjung otonom di Ukraina.

Putin juga mendukung pemberontak di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk. Akhirnya, ribuan tentara berbahasa Rusia yang diakui oleh Moskow membanjiri semenanjung Krimea.

Dalam beberapa hari, Rusia menyelesaikan pencaplokannya dalam referendum yang dikecam oleh Ukraina dan sebagian besar dunia. Mereka menganggap itu sebagai tindakan yang tidak sah.

Konflik antara Ukraina dan Rusia kembali memanas pada November 2021. Kala itu, citra satelit menunjukkan adanya penumpukan pasukan baru Rusia di perbatasan Ukraina.

Ukraina pun menuduh Rusia telah memobilisasi 100 ribu tentara bersama dengan tank dan peralatan militer lainnya. Hal itu langsung mendapat respons dari Presiden AS Joe Biden.

Ia memperingatkan tentang sanksi ekonomi apabila menyerang Ukraina. Tapi Rusia mengajukan tuntutan keamanan kepada Barat agar NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa timur dan Ukraina.

Rusia juga meminta agar tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara bekas Uni Soviet sebagai anggota.

Baca juga artikel terkait RUSIA UKRAINA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Politik
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra