tirto.id - Ribuan rumah di lima Kecamatan Cirebon, Jawa Barat terendam banjir. Pasalnya, sejak Kamis, 30 Maret 2023, kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu membuat sungai meluap ke rumah warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo menuturkan, bahwa penyebab banjir karena intensitas hujan yang tinggi dan pasangnya air laut.
“Selain air kiriman, banjir di Kota Cirebon juga diperparah dengan kondisi air laut yang pada saat bersamaan pasang, sehingga air tidak bisa masuk dan meluap ke kawasan sekitar,” kata Andi mengutip Antara News.
Namun menurut Andi, kondisinya saat ini di Cirebon banjir sudah mulai surut. Berbagai elemen, pemerintah dan masyarakat sudah membersihkan rumahnya dari sisa-sisa banjir.
"Kami saat ini sedang melakukan pembersihan, sisa-sisa banjir” ungkap Andi.
Daftar Daerah Cirebon yang Terendam Banjir
Banjir yang menerjang lima kecamatan di Kota dan Kabupaten Cirebon tersebut meliputi Kecamatan Talun, Kedawung, Tengah Tani, Weru dan Mundu.
Sementara desa yang paling parah terdampak banjir adalah di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, dan Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani. Pasalnya, dua desa tersebut ketinggian banjirnya mencapai 1 hingga 1,5 meter.
Adapun ada 12 kelurahan di lima kecamatan yang terdampak akibat luapan Sungai Suba dan Kriyan yang membuat kecamatan di Kota Cirebon tersebut terendam banjir.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi menyebutkan data terdampak banjir di Kota Cirebon. Ada terdapat 17 ribu lebih jiwa dari 4.000 KK yang terdampak akibat banjir, namun dapat dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Alhamdulillah dalam bencana alam ini tidak ada korban jiwa, kami hanya mengevakuasi dua orang ke rumah sakit, karena memang dalam kondisi sakit saat dievakuasi petugas,” jelas Agus Mulyadi.
Lebih jauh, Agus menjelaskan bahwa Pemkot Cirebon juga telah menyalurkan bantuan bagi para warga yang terdampak banjir, baik berupa makanan maupun perlengkapan yang dibutuhkan
Sebelumnya, dalam kunjungan yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Cirebon. UU menyinggung permasalahan banjir di Cirebon yang terjadi setiap tahun.
Menurut UU, dalam kunjungan kali ini dilakukan diskusi antara masyarakat setempat dan stakeholder untuk menemukan solusinya, sehingga diharapkan dengan mendatangi secara langsung bisa dicari titik temu.
Banyak masukan dan saran yang langsung direspons dengan menjabarkan permasalahan mulai dari hulu dan hilir, seperti normalisasi sungai, perbaikan embung, dan lainnya.
"Sungai-sungai di sini sudah 30 tahun lebih belum dilakukan normalisasi. Bahkan petani pun merugi, setahun bisa tanam lima kali, namun panennya hanya satu kali, ini dikarenakan banjir,” kata UU mengutip Antara News.
Uu menambahkan, akan menampung semua usulan para warga kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar bisa dicarikan solusinya dengan segera. Sehingga pihaknya pun berencana mengundang sejumlah kepala desa serta petani dan lainnya ke Gedung Sate dalam rangka mencarikan solusi.
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto