tirto.id - Shin Tae-yong telah resmi diperkenalkan oleh PSSI sebagai manajer/pelatih Timnas Indonesia. Polemik muncul ketika PSSI juga berencana memanfaatkan tenaga Shin untuk Timnas U19. Padahal, sebelumnya sudah ada Fakhri Husaini yang berhasil mengantarkan skuad Garuda Muda lolos Piala Asia U19 2020.
Mengutip perkataan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, saat memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia, dapat diambil kesimpulan bahwa arsitek asal Korea Selatan ini tidak hanya menukangi timnas senior saja.
Shin Tae-yong diprediksi juga akan menangani timnas usia muda, termasuk Timnas U19, yang dipastikan bakal berlaga di Piala Dunia U20 2021 yang akan digelar di Indonesia.
"Target obyektifnya adalah mempersiapkan Timnas Indonesia yang akan tampil di Piala Dunia U20 pada tahun 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah," beber Mochamad Iriawan, dikutip laman resmi PSSI, Sabtu (28/12/2019) lalu.
Andai saja Shin Tae-yong bakal memegang seluruh timnas, tidak hanya senior tetapi juga U19 atau kelompok umur lainnya, tentu berpotensi menimbulkan polemik. Pasalnya, untuk Timnas U19 sebelumnya sudah ada nama Fakhri Husaini yang hingga kini memang belum menemui kejelasan tentang masa depannya.
Jejak Prestasi Fakhri Husaini
Berbicara mengenai prestasi Fakhri Husaini sebagai arsitek Timnas U19, pelatih 54 tahun ini memang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh PSSI lantaran catatan apiknya setiap kali menukangi timnas usia muda.
Pada gelaran Piala AFF U16 2018, Fakhri Husaini berhasil mengantarkan Ernando Ari Sutaryadi dan kolega merengkuh trofi juara setelah mengalahkan Thailand melalui babak adu penalti di Sidoarjo.
Berikutnya, di Piala Asia U16 2018, Timnas U16 dibawa melangkah hingga babak perempatfinal meski kalah dari Australia dengan skor 0-3. Di ajang ini, Indonesia lolos dari fase grup dengan status juara grup tanpa menelan kekalahan. Bahkan, tim sekelas Iran pun dikalahkan dengan skor 2-0.
Sementara di Timnas U19, Fakhri Husaini juga sukses mengantarkan skuat Garuda Nusantara lolos putaran final Piala Asia U19 2020 yang bakal dihelat di Uzbekistan.
Jika Fakhri tetap dipercaya memegang kendali Timnas U19, eks pemain dan pelatih Pupuk Kaltim ini berpeluang menyamai catatannya di Piala Asia U16 2018 silam atau bahkan mampu melebihi hingga lolos semifinal.
Selain itu, sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2020, Indonesia secara otomatis bakal mendapatkan jatah tiket lolos langsung dan menjadi kesempatan besar bagi sang arsitek untuk bersaing di pentas dunia.
Opsi lainnya, Fakhri Husaini bisa menjadi asisten pelatih untuk membantu Shin Tae-yong selaku pelatih kepala. Namun, eks kapten Timnas Indonesia ini sudah dengan tegas menolak pilihan itu.
Akan tetapi, Fakhri Husaini sendiri secara tegas menolak untuk bergabung dengan timnas. Pasalnya, ia hanya akan dijadikan asisten dari Shin Tae-yong.
"Sekitar tanggal 6 November 2019, Bang Danur (Danurwindo, Direktur Teknik PSSI) sudah menemui saya di Jakarta. Saya sudah mengatakan tidak mau menjadi asisten pelatih. Jawaban saya sudah final," tandas Fakhri Husaini, dikutip Antara, Kamis (9/1).
Merasa Dilecehkan PSSI
Fakhri Husaini merasa kecewa terhadap PSSI. Dengan sederet prestasi yang sudah ditorehkannya, termasuk membawa Timnas U19 lolos ke Piala Asia U19 2020, ia sebagai pelatih lokal merasa tidak dihargai oleh federasi.
dimilikinya, terutama saat mengantarkan timnas lolos Piala Asia U19 2020, ia menganggaap pihak federasi pun melecehkan dirinya sebagai pelatih lokal.
"Kalau misalnya saya dianggap tak mampu tangani tim, saya menganggap mereka [PSSI] melecehkan saya sebagai pelatih lokal," ucap Fakhir Husaini.
"Kecuali kami gagal kemarin di Kualifikasi Piala Asia U19 atau lolos ke putaran final sebagai runner-up terbaik atau lolos dengan tersandung-sandung, okelah. Saya tidak melihat alasan seperti itu," tambahnya.
Kini, bola berada di tangan PSSI. Apakah federasi akan tetap menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas U19 yang bakal berlaga di Piala Dunia U20 2021, atau mengembalikan posisi itu kepada Fakhri Husaini.
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya
