Menuju konten utama

Fadli Zon: Sikap Politik Gerindra Belum Tentu Dibahas di Rakernas

Fadli Zon menyatakan, partainya belum tentu membahas sikap politik saat Rakernas Gerindra pada September 2019.

Fadli Zon: Sikap Politik Gerindra Belum Tentu Dibahas di Rakernas
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019). tirto.id/Bayu Septianto

tirto.id - Wakil Ketua DPR dari fraksi Gerindra Fadli Zon menyatakan, partainya belum tentu akan membahas sikap politik dalam lima tahun ke depan saat gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada September 2019 mendatang, yakni merapat ke pemerintah atau tetap akan menjadi oposisi.

"Mengenai resminya saya kira tentu akan pada waktunya, belum tentu (membahas sikap politik) di Rakernas ini. Saya kira kalau sudah mendekati, ya," terang Fadli di Gedung Nusantara III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2019).

Menurut Fadli, masih terlalu dini untuk bertanya apakah Gerindra akan menjadi bagian dari pemerintah atau tidak.

Jadwal pelantikan DPR saja, kata dia, juga masih lama yaitu pada 1 Oktober, kemudian pemerintahan baru dibentuk setelah 20 Oktober, dan setelahnya baru presiden dilantik.

"Jadi saya kira waktunya masih cukup panjang sekitar 2 bulanan lagi," ucapnya.

Fadli mengatakan, meski masih lama menentukan sikap politik, komunikasi antar partai politik tetap terjalin dengan baik.

"Saya kira komunikasi politik berlangsung dengan wajar, dengan biasa. Tapi, saya kira intensitasnya itu akan ditentukan mendekati pada waktunya, karena kalau sekarang masih panjang ya," pungkas dia.

Hal berbeda disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Riza Patria yang sebelumnya menyatakan, partainya akan memberikan keputusan terkait pilihan politik yang akan diambil selama lima tahun ke depan dalam Munas Gerindra.

"Sampai saat ini kita belum bicara soal koalisi atau oposisi, kami di internal juga belum mendiskusikan hal itu, mungkin di bulan September kami ada event nasional untuk mendiskusikannya, melakukan evaluasi Pileg 2019, mungkin persiapan Pilkada 2020 dan yang ketiga agendanya termasuk apakah Gerindra akan ada di posisi pemerintah atau di oposisi," jelas dia kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2019) lalu.

Menurut Riza, pembahasan mengenai apakah Gerindra akan menjadi bagian dari pemerintah atau oposisi merupakan hak dan kewenangan Ketua Umum.

Namun, dari banyak kasus soal pilihan partai, Riza mengaku Prabowo selalu mengajak para pejabat partai untuk bermusyawarah.

"Pak Prabowo adalah orang yang bijaksana, sekali pun kami memberikan kewenangan prerogatif penuh pada beliau, beliau selalu ingin memutuskan semua [bersama], yang penting jangan yang substansi, yang kecil saja Pak Prabowo selalu berdiskusi meminta pendapat," terang dia.

Baca juga artikel terkait RAKERNAS GERINDRA 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno