tirto.id - Facebook Inc. resmi luncurkan Workplace, layanan yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi di tempat kerja. Direktur Workplace Julien Codorniou menyebutkan, Workplace bertujuan untuk menghubungkan setiap orang di tempat kerja, mulai dari karyawan di belakang meja hingga pekerja di lapangan.
Layanan ini bebas iklan dan tidak terhubung dengan akun Facebook pribadi. Tiap perusahaan mendaftar dan membayar setiap bulannya berdasarkan jumlah pengguna akun. Dari satu hingga 1000 pengguna aktif, Workplace akan menarik tarif sebesar 3 dolar AS untuk tiap pengguna di tiap bulannya.
Tarif itu akan menurun dengan semakin banyaknya pengguna. Jika sebuah perusahaan memiliki 1.001 hingga 10.000 pengguna, akan dikenakan tarif sebesar 2 dolar AS. Apabila lebih dari 10.000 pengguna tiap bulan, perusahaan hanya perlu membayar 1 dolar AS. Facebook tidak akan mengenakan tarif pada pengguna Workplace yang tidak aktif.
Kini Facebook sedang memberikan percobaan gratis selama tiga bulan bagi siapa saja yang ingin mencicipi aplikasi anyar ini. Sementara itu, untuk lembaga non-profit dan institusi pendidikan dapat memanfaatkan layanan ini secara cuma-cuma selamanya, seperti dikutip LA Times.
Seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/10.2016), fitur di Workplace pada dasarnya sama seperti Facebook, hanya dilengkapi dengan fitur khusus seperti dashboard dengan analisis, integrasi dengan sekali sign-on, serta Multi-Company Groups. Adapun fitur Multi-Company Groups dapat digunakan oleh para karyawan dari berbagai perusahaan yang berbeda sehingga mereka dapat berkolaborasi lebih baik ketika mengerjakan proyek.
Workplace hadir dengan ruang penyimpanan tidak terbatas untuk data, foto dan video, jumlah tim dan proyek grup, serta alat-alat pemantau untuk tim teknologi informasi. Layanan ini juga berintegrasi dengan Google G Suite, Okta, OneLogin, Ping, dan Windows Azure AD.
Selain fitur yang lebih lengkap untuk mendukung pekerjaan, yang membedakan Facebook dengan Workplace adalah latar warna. Workplace tidak didominasi warna biru melainkan abu-abu.
Facebook yang telah digunakan oleh lebih dari 1.7 miliar orang di penjuru dunia ini, mendasari tampilan Workplace yang sengaja dibuat sama agar dapat digunakan dengan mudah. Facebook juga mengungkapkan, lima negara yang paling banyak menggunakan Workplace adalah India, Norwegia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Sebelumnya Facebook telah meluncurkan Facebook at Work, yang telah diuji coba ke sejumlah perusahaan. Di antaranya, lembaga non-profit Oxfam, The Royal Bank of Scotland, Campbell, dan Booking.com. Layanan Facebook at Work juga telah digunakan oleh karyawan Facebook sejak pertama kali perusahaan asal California itu berdiri.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari