Menuju konten utama

Facebook Hapus Sejumlah Akun yang Dianggap Ekstrimis

Facebook dan Instagram menerapkan aturan baru untuk menghindari orang/kelompok yang mempromosikan konten tidak pantas seperti ujaran kebencian, rasisme, anti-semitisme, dan lainnya.

Facebook Hapus Sejumlah Akun yang Dianggap Ekstrimis
Facebook. ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

tirto.id - Setelah cukup lama menghadapi tekanan untuk membasmi ujaran kebencian dan kefanatikan, Facebook telah menghapus akun Louis Farrakhan, Alex Jones, dan sejumlah orang lainnya yang dianggap sebagai ekstrimis dan telah melanggar aturan.

Dilansir APNews, Facebook juga menghilangkan akun Paul Nehlen, Milo Yiannopoulus, Paul Joseph Watson, dan Laura Loomer, serta situs milik Jones, Infowars, yang sering mengunggah teori konspirasi.

Hal ini terkait dengan aturan baru yang berlaku di Facebook dan Instagram untuk semua penggunanya. Ini merupakan upaya baru untuk menghindarkan platform sosial media tersebut dari orang atau kelompok yang mempromosikan konten tidak pantas seperti ujaran kebencian, rasisme, anti-semitisme, dan lainnya.

Kritikus memuji langkah ini, tetapi mereka juga mengatakan masih ada banyak hal yang harus dilakukan Facebook dan Instagram.

“Kita tahu bahwa masih ada supremasi kulit putih dan tokoh ekstremis lainnya yang secara aktif menggunakan kedua platform untuk menyebarkan kebencian dan kefanatikan mereka,” kata analis riset senior, Keegan Hankes.

Sementara itu, Dipayan Ghosh, mantan pejabat Facebook dan pakar kebijakan internet, mengatakan upaya tersebut bukan langkah besar. Facebook mereka hanya menegakkan kebijakan yang ada.

“Akan selalu ada lebih banyak pemasok pidato kebencian yang mencoba datang pada platform ini," sebut Ghosh.

Facebook dan Instagram melarang orang/kelompok yang menyatakan misi kekerasan atau kebencian atau terlibat dalam tindakan kebencian atau kekerasan, terlepas dari ideologi politiknya.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Teknologi
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Iswara N Raditya