tirto.id - Facebook, yang telah menjadi platform media sosial utama untuk membagikan foto, video, dan tautan, ingin mengembangkan fitur untuk bisa menjadi lebih dari bertukar pesan, penjualan, pembayaran, dan apa pun yang orang lakukan di Internet, seperti WeChat di Cina.
Ambisi Facebook terinspirasi dari WeChat yang berhasil menjadi "pusat kehidupan" masyarakat Cina. Warga Cina menggunkan WeChat untuk memesan tiket bioskop, tiket kereta, pengantaran makanan, dan kendaraan.
Apabila Facebook berhasil menjadikan seeprti WeChat, hal tersebut akan mengancam keberadaan platform lainnya seperti Snapchat, Yelp, Venmo, eBay, bahkan Apple dan Amazon.
“Jelas bahwa Facebook memiliki ambisi besar di sini,” kata Bob O’Donnell, presiden dan kepala analis di Technalysis Research, seperti dikutip Associated Press.
“Tujuan mereka adalah menjadi [seperti] WeChat di manapun kecuali di Cina,” lanjutnya.
Akan tetapi, ambisi tersebut bukan tanpa rintangan. Facebook sedang menghadapi masalah privasi.
Pijakan pertama sebelum melangkah lebih jauh adalah dengan mengembalikan kepercayaan pengguna terhadap keamanan privasinya, termasuk membagikan data pribadi.
Dikutip dari New York Times, sekitar 87 juta pengguna merasa dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye Donald Trump, dan beberapa kasus keamanan data lainnya yang membuat pengguna berpikir ulang untuk kembali menggunakan Facebook.
Facebook terus mengembangkan inovasi untuk dapat bertahan di tengah persaingan industri digital yang semakin ketat. Kemunculan Facebook meringkus Friendster dan Myspace.
Bahkan AOL yang begitu populer di Amerika, berkuasa dan kaya raya sehingga mampu membeli Time Warner, namun ia bersama Yahoo harus bekerja keras usaihadirnyn Verizon.
Melansir US News, sebelumnya Facebook mengembangkan layanan pendukung iklan yang muncul ke pengguna berdasarkan data hobi, ketertarikan, dan pandangan politik pengguna itu sendiri.
CEO Facebook, Mark Zuckeberg mengumumkan minggu lalu Facebook sedang mencoba mengembangkan fitur perpesanan kelompok kecil untuk bisa berkomunikasi dengan cara yang sangat privat.
Pengembangan agar perpesanan di Messenger tidak terbaca oleh facebook sendiri. Juga pesan akan otomatis terhapus dalam jangka waktu tertentu, seperti yang dilakukan oleh Snapchat.
Zuckeberg menyatakan bahwa Facebook akan membangun banyak cara bagi pengguna untuk berkomunikasi, termasuk menelepon, video chat, percakapan kelompok, stories, bisnis, pembayaran, perdagangan, dan sebuah platform dimana pengguna melakukan banyak hal privat lainnya.
Akan tetapi, Facebook menolak untuk memberitahukan lebih lanjut mengenai rencana mereka tersebut.
Facebook akan melakukan seperti yang WeChat, menggabungkan dua atau lebih produk industri digital. WeChat membuat pengguna bisa berbelanja di toko, membagi uang tagihan restoran saat makan bersama, membayar pajak kebutuhan bulanan, berdonasi, dan memesan transportasi.
Saat ini, pengguna Facebook di AS sudah bisa mengirim uang melalui Messenger. Beberapa negara juga sedang dalam masa percobaan dan pembayaran dengan Whatsapp di India.
Pengiriman uang memang sudah bisa dilakukan oleh internet dengan cara PayPal, namun Facebook mengatakan bahwa pengembangan tersebut memungkinkan pengguna mengirimkan uang tanpa melibatkan PayPal, kartu debit, kredit, dan sebagainya. Hal tersebut akan sangat menarik bagi pengguna di Asia dan Afrika yang masih memiliki keterbatasan dalam akses uang digital.
Editor: Yantina Debora