tirto.id - Federasi sepak bola Inggris, FA telah resmi mendakwa pelatih Liverpool, Jurgen Klopp karena tindakan tidak disiplin yang dilakukannya pada derbi Merseyside antara Liverpool vs Everton, Minggu (2/12/2018). FA memberi kesempatan kepada Klopp untuk memberikan pembelaan hingga paling lambat Kamis (6/12/2018), sebelum merundingkan apa sanksi yang mungkin mereka jatuhkan pada eks pelatih Borussia Dortmund itu.
"Jurgen Klopp telah didakwa dengan pelanggaran akibat sikapnya pada menit 96 saat pertandingan Liverpool lawan Everton kemarin. Dia memiliki waktu sampai 6 Desember pukul 6 sore untuk merespons dakwaan ini," tulis FA dalam pernyataan resminya.
Dalam laga yang dihelati di Stadion Anfield itu, Klopp melakukan selebrasi berlebihan hingga masuk ke dalam area pertandingan untuk memeluk pemainnya, Alisson Becker. Klopp bertindak karena euforia akibat gol dramatis pemain pengganti Liverpool, Divock Origi.
Pada konferensi pers setelah pertandingan, Klopp meminta maaf dan memberi penjelasan mengenai reaksinya. Ia tidak memiliki maksud untuk melanggar aturan, dan menyebut bahwa dirinya murni berlari akibat luapan kebahagiaan.
"Saya harus minta maaf karena sama sekali tidak bermaksud melanggar kesopanan, namun saya tak sanggup menahan diri. Jika saja saya dapat menggambarkan perasaan setelah gol terjadi, tentu saya dapat menahan diri. Bukan bermaksud mencari pembelaan, tapi memang itu yang saya rasakan," ungkap Klopp.
Tindakan Klopp jelas melanggar aturan dasar sepak bola profesional. Tidak seharusnya seorang pelatih atau ofisial klub tertentu melanggar garis batas yang telah ditentukan di pinggir lapangan.
"Sebenarnya saya tidak bermaksud berlari [ke dalam lapangan]. Saya baru menyadari tindakan itu setelah berhenti. Saya dekat dengan Alisson, dan bahkan dia terkejut," sambung Klopp.
Pelatih Everton, Marco Silva yang juga melihat sendiri kejadian tersebut tidak merasa Klopp melakukan hal yang merugikan pihak manapun. Meski pada akhirnya Marco pun tidak menampik bahwa tindakan tersebut tidak sesuai aturan yang berlaku.
"Saya tak melihat reaksi Klopp [sebagai pelanggaran] dan seandainya klub kami yang mencetak gol itu, saya rasa saya pun bakal melakukan tindakan serupa," tandas Silva.
Laga Liverpool vs Everton sendiri berakhir dengan skor tipis 1-0. Gol Divock Origi terbilang dramatis karena terjadi saat laga benar-benar hampir usai. Memaksimalkan blunder fatal Jordan Pickford, Divock Origi melepaskan sundulan jarak dekat yang menggetarkan gawang.
Kemenangkan atas Everton terus menjaga asa Liverpool mengejar gelar juara Liga Inggris. The Reds kini mengemas 36 poin, terpaut dua angka saja dari Manchester City selaku pemuncak klasemen.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan