tirto.id - Presiden Jokowi berengkat menuju Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021) pagi. Mantan Walikota Solo itu dijadwalkan akan meninjau langsung penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di beberapa lokasi.
Berdasarkan keterangan dari Biro Pers dan Media Istana (BPMI), Selasa (7/12/2021), Jokowi berangkat dari pangkalan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pukul 07.00 WIB.
Ia akan mendarat di bandara internasional Juanda, Sidoarjo kemudian melanjutkan perjalanan ke Lumajang dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono sebelumnya menerangkan Jokowi akan meninjau titik posko penanganan bencana di lokasi bencana alam Gunung Semeru.
"Adapun titik-titik lokasi yang akan ditinjau, kemungkinan adalah posko-posko yang telah didirikan BNPB maupun gubernur, pangdam, TNI, Polri, serta tentunya dapur umum yang telah disiapkan oleh menteri sosial beliau," kata Heru dalam keterangan, Kamis.
Heru pun mengatakan, Jokowi juga akan meninjau korban secara langsung yang dirawat di rumah sakit terdekat. Presiden juga akan memberikan bantuan langsung kepada warga terdampak erupsi Semeru.
Hingga saat ini, pemerintah terus berupaya menangani bencana erupsi Gunung Semeru.
Berdasarkan keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lebih dari 985 personel gabungan dikerahkan untuk operasi penanganan darurat Semeru.
Selain personel, sejumlah peralatan juga diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang, antara lain BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong 2 unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik.
Sementara itu, jumlah korban pun masih terus terdata. Berdasarkan data terkini pada Senin (6/12/2021), pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat saat ini sekitar 56 orang luka luka, 22 orang hilang dan meninggal dunia 22. Warga meninggal yang teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
Sementara itu, jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004 orang di 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi untuk memastikan kabar kehilangan tersebut.
Info Gunung Semeru Meletus
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru hingga Selasa (7/12/2021) masih cukup tinggi.
Menurut hasil pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Selasa (7/12/2021), pukul 00:00-06:00 WIB teramati adanya 3 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 20-22 mm dan lama gempa 185-267 detik.
PVMBG juga meminta masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.
Selain itu masyarakat/pengunjung/wisatawan juga diminta untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Meski begitu, PVMBG menegaskan hingga saat ini status Gunung Semeru masih berada di level II atau waspada. Berikut aktivitas Gunung Semeru secara lebih detail berdasarkan hasil pengamatan PVMBG.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nur Hidayah Perwitasari