tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merombak susunan jabatan Komisaris dan Direksi PT Dahana yang merupakan bagian dari Holding DEFEND ID, perusahaan bidang industri pertahanan.
Adapun keputusan perombakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len Industri selaku para pemegang saham PT Dahana mengenai Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dengan Nomor SK-306/MBU/12/2024 dan Anggota-Anggota Dewan Direksi PT Dahana dengan Nomor SK-304/MBU/12/2024.
Dalam surat keputusan tersebut, Kementerian BUMN memutuskan untuk memberhentikan dan mengangkat jajaran Dewan komisaris dan dewan Direksi yang akan memimpin PT Dahana di masa mendatang.
“Keputusan pemberhentian ini merupakan arahan pimpinan dan bukan berdasarkan penilaian personal ataupun kinerja. Hal ini juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan formasi perusahaan," ujar Asisten Deputi bidang SDM BUMN, Muhammad Rizal Kamal, dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (19/12/2024).
Adapun dalam perombakan tersebut, Erick menunjuk Wildan Widarman dan Rusdianto sebagai komisaris, menggantikan Rina Moreta. Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI ini juga menunjuk Hary Irmawan sebagai direktur utama, menggantikan Syaifudin.
Selanjutnya, Mohammad Nur Soddiq didapuk sebagai direktur Keuangan, manajemen risiko dan sumber daya manusia, menggantikan Ahyanizzaman, dan Abdul Haris Atbaro diangkat sebagai direktur operasi.
“Melalui perombakan susunan komisaris dan direksi ini, PT Dahana sebagai salah satu anggota Holding DEFEND ID yang bergerak dalam bidang Energetic Materials kedepannya tentu akan terus meningkatkan komitmennya dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dan bersinergi menjaga kedaulatan negara bersama dengan anggota holding,” kata Rizal.
Berikut susunan direksi dan komisaris PT Dahana terbaru sebagai berikut:
- Wildan Widarman sebagai Komisaris;
- Rusdianto sebagai Komisaris;
- Hary Irmawan sebagai Direktur Utama;
- Mohammad Nur Soddiq sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia;
- Abdul Haris Atbaro Risiko sebagai Direktur Operasi.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher