Menuju konten utama

Empat Tahun, Jenius Hadir Membantu Hidup & Finansial Banyak Orang

Kemunculan Jenius ke hadapan publik merupakan manifestasi dari kerja-kerja inovatif dan simultan yang dilakukan oleh Bank BTPN dari waktu ke waktu.

Empat Tahun, Jenius Hadir Membantu Hidup & Finansial Banyak Orang
Ilustrasi Mengakses Aplikasi Jenius. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dalam bab Pendahuluan The Innovators (2015), Walter Isaacson, yang juga menulis buku laris berjudul Steve Jobs (2011), menyebut kebanyakan inovasi pada era digital merupakan hasil kolaborasi. “Banyak orang hebat yang terlibat di dalamnya, sebagian panjang akal dan segelintir di antaranya sangat jenius,” terang Isaacson.

Di Indonesia, lebih spesifik lagi: di industri perbankan negeri ini; inovasi paling cemerlang dalam ranah digital boleh dibilang muncul dari sentuhan dan pikiran revolusioner orang-orang Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Bank BTPN), yakni Jenius.

“Sederet talenta baru dari berbagai bidang dihadirkan di Jenius, sehingga seluruh prosesnya dapat dilakukan dengan cepat dan berfokus pada kebutuhan masyarakat digital savvy. Keberagaman talenta tersebut memberikan sudut pandang yang beragam bagi kelangsungan bisnis, sekaligus menjawab tantangan yang sedang dihadapi,” terang Irwan S. Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN, kepada Tirto, Jumat (7/8).

Sejak pertama kali berdiri di Bandung pada 1958, Bank BTPN—mulanya bernama Bank Pegawai Pensiunan Militer (Bapemil)—memang sudah fokus pada urusan dana pensiun. Dengan kata lain, dilihat sepintas lalu dari namanya saja, bank yang identik dengan warna oranye ini terkesan menyasar nasabah dari kalangan orang-orang sepuh belaka.

Terang saja anggapan itu keliru, bahkan terdengar lucu, lebih-lebih jika kita menelisik Jenius. Alih-alih orang tua, produk yang diluncurkan pada 11 Agustus 2016 ini justru digandrungi kawula muda.

“Jenius membuat semuanya menjadi lebih praktis. Hidup jadi terasa lebih mudah karena apa pun yang ingin saya lakukan terkait urusan perbankan dapat dilakukan dengan jempol. Untuk seseorang yang sangat sering membeli pulsa seperti saya, pembelian pulsa lewat Jenius sangat mudah dan menghemat waktu,” papar Chika Nadya, seorang blogger sekaligus penggemar BTS, boyband asal Korea.

Irwan menerangkan, transformasi digital bagi BTPN tak sekadar bentuk perkembangan saluran transaksi, tetapi merupakan inti dari bisnis (bagian dari produk) dan value proposition sekaligus.

“Transformasi digital ini telah dilakukan oleh Bank BTPN sejak 2010 dan berkelanjutan hingga saat ini. Salah satunya adalah melalui Jenius yang diluncurkan pada Agustus 2016 melalui proses kokreasi dan kolaborasi dengan ribuan masyarakat digital savvy—mereka yang terpapar dan menggunakan smartphone dan internet—di Indonesia.”

Untuk diketahui, pada 2010 Bank BTPN tercatat sebagai bank ke-10 terbesar dalam kapitalisasi pasar serta menempati peringkat ke-5 dalam jumlah cabang dan ke-6 dalam jumlah karyawan. Pada tahun itu pula BTPN berhasil melaksanakan obligasi jangka panjang sebanyak dua kali dengan total nilai Rp2,4 triliun dan menyelesaikan right issue sebesar Rp1,3 triliun pada Desember.

Singkatnya, kemunculan Jenius ke hadapan publik tidak ujug-ujug dari langit. Ia adalah manifestasi dari kerja-kerja inovatif dan simultan yang dilakukan Bank BTPN dari waktu ke waktu, terutama dalam kaitannya dengan respons terhadap perubahan perilaku masyarakat.

“Digital telah terintegrasi dengan cepat ke dalam kehidupan sehari-hari konsumen Indonesia dan mengubah cara mereka beraktivitas,” sambung Irwan.

Saat ini, dilihat dari aspek umur, pengguna Jenius sangatlah beragam: mulai dari remaja umur 17 hingga orang tua berumur 72 tahun. Adapun jumlah terbanyak ada pada kelompok berusia 25-35 tahun. Generasi milenial.

Infografik Advertorial Jenius F

Infografik Advertorial Perubahan Wajah Bank Pensiunan. tirto.id/Mojo
Capaian dan Kendala

Sejak awal, Jenius tidak memposisikan diri sebagai sarana transaksi belaka, tetapi juga berkomitmen hadir sebagai solusi life finance—keterkaitan antara antara hidup dan finansial—nasabahnya.

Disinggung soal pengalaman paling berkesan selama 4 tahun merawat dan menumbuhkan Jenius, Irwan menyebut dirinya dan tim sangat bersyukur saat mendapati kisah-kisah sejumlah nasabah yang merasakan betul manfaat Jenius baik untuk mengelola keuangan, mewujudkan impian, hingga mencapai kondisi keuangan yang lebih baik ketimbang sebelumnya.

“Salah satunya adalah kisah Pribadi Prananta (@pipu), seorang #temanjenius yang mewujudkan impian keluarganya untuk merealisasikan program bayi tabung melalui fitur Dream Saver Jenius,” kata Irwan.

Seperti namanya, Dream Saver merupakan fitur tabungan yang didesain untuk membantu nasabah mewujudkan apa pun impiannya: liburan, membeli gadget, menikah, menyediakan dana pendidikan anak, dan lain-lain. Setelah menentukan impian dan besaran nominalnya, di sini, nasabah punya kebebasan untuk menetapkan sendiri jumlah tabungan dan durasi pencapaian. Uang tabungan bakal didebit otomatis dari Saldo Aktif secara berkala, tergantung keputusan nasabah: harian, mingguan, atau bulanan.

Sementara Pribadi Prananta sendiri, saat ditanya pendapatnya tentang Jenius, ia memberikan komentar padat dan jelas-jelas terbukti. “Jenius itu literally bringing joy to my family.

Selain Dream Saver, ada banyak fitur menarik pada aplikasi Jenius, khususnya untuk menabung (Flexi Saver, Maxi Saver)) dan bertransaksi (Send It, Split Bill, Pay Me, Pay Bill, serta Jenius Pay). Sementara Kartu Debit Utama Jenius (m-Card), selain tarik tunai (termasuk dalam mata uang asing di luar negeri), bisa pula digunakan untuk transaksi di semua merchant Visa antero dunia.

Dengan kata lain: meski sejak awal punya komitmen membantu masyarakat digital savvy Indonesia dalam mengelola finansial agar lebih simpel, cerdas, dan aman melalui smartphone, Jenius juga tidak memandang sebelah mata layanan fisiknya.

Omong-omong soal layanan, pengguna Jenius tahu, aplikasi yang satu ini kadang-kadang tak bisa diakses pada smartphone. Terkait kendala tersebut, Irwan menerangkan hal demikian terjadi sebab secara berkala pihaknya rutin melakukan pemeliharaan dan pembaruan sistem.

“Di Jenius, keamanan dan kenyamanan pengguna merupakan prioritas kami. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses ini berlangsung,” terang Irwan.

Selain itu, sepanjang umurnya, perjalanan Jenius juga tak selalu mulus. Publik pernah digegerkan dengan berita tentang pembobolan akun Jenius seorang nasabah, penipuan, dan lain sebagainya. Dan setiap kali berita-berita itu mengemuka, pihak Jenius pun tampil menunjukkan tanggung jawabnya.

Irwan juga berpesan, jika nasabah menemukan kendala dan ketidaknyamanan dalam bentuk apa pun, tak perlu ragu untuk menyampaikan uneg-uneg, juga kritik dan saran, langsung via Jenius Help di 1500365, email melalui jenius-help@btpn.com, atau Twitter @jeniushelp.

Kini, empat tahun sudah Jenius hadir dan membantu banyak orang di 34 provinsi. Ke depan, tantangan juga pastinya bakal lebih beragam. Irwan berharap produknya akan semakin berkembang dan membawa manfaat untuk lebih banyak orang.

“Sejalan dengan visi Bank BTPN, Jenius akan semakin dikembangkan sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas. Selain itu, Jenius akan terus berkolaborasi dengan mitra untuk bersama-sama mewujudkan ekosistem ekonomi digital Indonesia yang lebih baik lagi di masa mendatang.”

Nasabah atau bukan, tak masalah, kan, kita mengamini harapan di atas.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis